SEMARANG, suaramerdeka.com - Kelurahan Polaman bagian dari wilayah Kecamatan Mijen yang berada pada ketinggian 300 mdpl.
Dengan luas wilayah 160.873 hektare, terbagi menjadi tiga RW dan sembilan RT.
Kelurahan ini sebagian wilayahnya berfungsi sebagai permukiman tempat tinggal, persawahan, dan tegalan.
Penduduk sebanyak 2.130 jiwa dengan 734 KK yang ada di wialyah ini, tersebar di tiga dukuh, yaitu Dukuh Polaman, Sekopek, dan Delok.
Baca Juga: Pendiri Holywings Indonesia Ternyata Pernah Bangkrut, Berikut Fakta-Fakta yang Terungkap
“Setiap dukuh dan RW, memiliki potensi wilayah masing-masing. Mulai dari produksi pangan hingga kerajinan tangan. Semua berpeotensi dikembangkan untuk menopang kesejahteraan warga,” kata Lurah Polaman Eko Sulistiyono SH.
Di RW 01, misalnya. Menurut dia, terdapat produk sambal, aneka kripik, dan pengolahan kerajinan limbah sampah.
Kemudian di RW 02 ada aneka kripik, telur asin, bandeng presto, minuman tradisional, dan aneka rajut. Sedangkan di RW 03, terdapat produk aneka kripik dan marning jagung.
Baca Juga: Hari Raya Idul Adha 1443 H Jatuh 10 Juli 2022, Kapan Jadwal Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah?
“Dari potensi yang ada, kami kembangkan menjadi kampung tematik. Yakni Kampung Hasil Bumi, spesialisasi tape ketan Polaman,” katanya.
Karena itu, untuk meningkatkan produktivitas pelaku usaha, lanjut Eko, digerakkan melalui Gerai Kopimi. Saat ini anggota yang bergabung sebanyak 25 UMKM.
Artikel Terkait
Lurah Hebat: Kelurahan Mijen Kembangkan Layanan Berbasis Teknologi
Lurah Hebat: Kelurahan Karangroto Kembangkan Pemancingan Modern Berkonsep Wisata
Lurah Hebat: Kelurahan Tambangan Kembangkan Potensi Wisata Alam
Kelurahan Banjarwodo, Masuk 15 Besar Lurah Hebat, Manfaatkan Lahan Tidur, Kini Suplai Bahan Jamu