Kelurahan Banjarwodo, Masuk 15 Besar Lurah Hebat, Manfaatkan Lahan Tidur, Kini Suplai Bahan Jamu

- Rabu, 29 Juni 2022 | 18:41 WIB
PASAR KULINER : Lurah Banjardowo, Suhartono (tengah) saat menemani pengunjung membeli produk di Pasar Kuliner di Polder Banjarwodo, belum lama ini. Warga Kelurahan Banjardowo memanfaatkan lahan tidur dan kini bisa mensuplai bahan baku jamu. (suaramerdeka.com/dok)
PASAR KULINER : Lurah Banjardowo, Suhartono (tengah) saat menemani pengunjung membeli produk di Pasar Kuliner di Polder Banjarwodo, belum lama ini. Warga Kelurahan Banjardowo memanfaatkan lahan tidur dan kini bisa mensuplai bahan baku jamu. (suaramerdeka.com/dok)

 

SEMARANG, suaramerdeka.com - Lahan seluas 2 hektare di Kelurahan Banjardowo, Kecamatan Genuk, kerap tergenang air.

Namun di tangan warga Banjarwodo, lahan tidur tersebut yang awalnya tidak bisa menghasilkan apa-apa, kini disulap jadi sumber enomomi warga.

Lahan tersebut ditanami berbagai tanaman rempah, juga bunga telang, bunga rosela dan berbagai tanaman obat lainnya.

Baca Juga: 5 Tips Menghindari Jebakan Batman Pinjol Ilegal dan Investasi Bodong

Bahkan, yang awalnya hanya warga RW 8 yang fokus, kini berkembang hingga ke seluruh wilayah RW setempat, mulai dari RW 01 hingga RW 09.

Peningkatan produk bahan baku tersebut kian berkembang, setelah ada dari pihak Kampus Binus Semarang ambil bagian.

Pihak kelurahan dan juga Binus menjalin kerja sama selama dua tahun mulai 3 Juni 2022 lalu hingga dua tahun kedepan untuk pengabdian di wilayah tersebut.

Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Jalan KH Agus Salim Kini Tinggal Sepenggal di Kota Semarang

''Dari pihak Binus Semarang memberikan pelatihan-pelatihan bagi warga untuk mengembangkan produk rempah. Beberapa waktu lalu, juga memberikan bantuan bibit jahe merahsebanyak 250 kg, yang kami distribusikan dan dikembangkan di seluruh RW di lingkup kelurahan,'' ujar Lurah Banjarwodo, Suhartono, Rabu (29/6).

Disampaikannya, bahan baku jamu dari warga Banjardowo tersebut sudah rutin disuplai ke salah satu produsen jamu di Kota Semarang yang sudah go internasional.

Karenanya, Suhartono menyakini, budidaya tanaman rempah tersebut bisa meningkatkan perekonomian warganya.

Baca Juga: Belajar dari Kasus Holywings, Pentingnya Manajemen Risiko Informasi

Seiring dengan itu, Sihartono juga akan mengembangkan wilayahnya menjadi Kampung Wisata Jamu. Harapannya, di wilayahnya dapat memberikan wisata edukasi kepada para pendatang.

Tidak hanya orang tua namun juga anak-anak, agar tahu bahwa di Semarang juga ada tempat penghasil rempah yang produknya sudah go internasional.

Halaman:

Editor: Edyna Ratna Nurmaya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X