SEMARANG, suaramerdeka.com - Akibat banjir rob serta diperparah dengan jebolnya tanggul laut di kawasan berikat PT Lamicitra si Pelabuhan Tanjung Emas Semarang membuat operasional terminal peti kemas terhenti.
General Manager Terminal Peti Kemas (TPK) Semarang, I Nyoman Sudhiarta mengatakan pihaknya terpaksa menghentikan sementara operasional TPK Semarang mengingat jalan akses ke dalam terminal tergenang banjir.
Selain itu, peralatan bongkar muat yang dioperasikan oleh terminal menggunakan tenaga listrik sehingga penghentian operasional juga karena alasan keselamatan.
Setidaknya terdapat 500-an peti kemas berukuran 40 kaki baik ekspor maupun impor yang terdampak langsung genangan air pasang.
Baca Juga: Janji SimpleMan Bagikan Foto Bima dan Ayu Asli yang Tewas dalam KKN di Desa Penari, Syaratnya......
“Beberapa lokasi di dalam TPK Semarang yang terdampak adalah lapangan penumpukan peti kemas ekspor yang berada di pinggir dermaga dan juga area konsolidasi (container freight station),” kata Nyoman.
Untuk meminimalkan jumlah peti kemas yang terdampak dengan cara memindahkan peti kemas ke area yang lebih tinggi atau memasang beton untuk menahan laju air menuju peti kemas.
Sementara itu Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Jateng, Ade Siti Muksodah menambahkan hari ini, Selasa, 24 Mei 2022 kondisi di terminal peti kemas sudah bisa diatasi.
Ada 519 kontainer yang saat ini masih tetap dipantau apakah terjadi hal-hal yang menyebabkan kondisi barang rusak apa tidak.
Baca Juga: Pemerintah Perpanjang PPKM hingga 6 Juni 2022, Berikut Info Lengkapnya!
Artikel Terkait
Banjir Rob Terjang Semarang, RW 01 Kelurahan Bandarharjo Paling Parah
Banjir Rob Terjang Semarang, Hendi Minta Agar Tanggul Darurat Segera Dibangun
Rob di Pelabuhan Tanjung Emas: 32 Pompa Air Disiapkan, Operasional TPK Dihentikan
Banjir Rob di Pelabuhan Tanjung Emas, Ketinggian Kini Capai Dada Orang Dewasa
Waspada! Potensi Banjir Rob Dapat Terjadi hingga 25 Mei 2022