Haul Habib bin Muhammad bin Yahya, Hendi : Semarang Beruntung Pernah Ditinggali Orang Luar Biasa

- Selasa, 17 Mei 2022 | 19:29 WIB
KIRAB MERAH PUTIH: Sejumlah santri, pelajar dan ormas membentangkan bendera merah putih sepanjang 300 meter saat mengikuti kirab Merah Putih menyusuri Jl Depok, Jl Pemuda menuju kantor Balaikota Semarang, Selasa (17/5). (suaramerdeka.com/Maulana M Fahmi)
KIRAB MERAH PUTIH: Sejumlah santri, pelajar dan ormas membentangkan bendera merah putih sepanjang 300 meter saat mengikuti kirab Merah Putih menyusuri Jl Depok, Jl Pemuda menuju kantor Balaikota Semarang, Selasa (17/5). (suaramerdeka.com/Maulana M Fahmi)



SEMARANG, suaramerdeka.com - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan Kota Semarang sangat beruntung karena pernah menjadi tempat tinggal orang-orang luar biasa.

Orang-orang luar biasa tersebut di antaranya, Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya atau Mbah Depok, Habib Hasan bin Thoha bin Yahya atau Syaikh Kramatjati, dan KH Sholeh Darat atau Mbah Sholeh Darat yang semua makamnya ada di Kota Semarang.

Mereka merupakan para wali Allah yang menjadi penyebar agama Islam di Kota Semarang.

Baca Juga: Bikin Bangga! Ardian Siswa Boyolali Berhasil Diterima di 7 Kampus Top Dunia

"Alhamdulillah setelah dua tahun kita off karena pandemi Covid, Kirab Merah Putih dalam rangka haul Habib Thoha bin Yahya bisa dilaksanakan kembali," kata Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi saat kirab merah putih dan Haul Mbah Depok di Balaikota Semarang, Selasa (18/5).

Menurut Hendi, orang-orang tersebut merupakan tokoh agama sekaligus para pejuang. Mereka memerangi kolonialisme Belanda, Portugis waktu itu selain juga mensyiarkan Islam.

"Menurut saya beruntunglah Semarang ini karena pernah ditinggali beberapa tokoh yang luar biasa, Habib Thoha, Habib Hasan termasuk Mbah Sholeh. Insyaallah ini membawa keberkahan bagi masyarakat Kota Semarang," imbuhnya.

Baca Juga: Jelang Bergulirnya Liga 1 Musim 2022/2023, PSIS Semarang Lakukan Tes Fisik

Libatkan Semua Golongan

Hendi menyebut ada hal yang istimewa di setiap kegiatan yang digagas Habib Muhammad Luthfi bin Yahya tersebut, yakni melibatkan semua golongan dan agama, sehingga kegiatan keagamaan menjadi bernuansa nasionalis tanpa membedakan suku, ras, agama, etnis maupun golongan.

"Yang luar biasa penggagas acara Kirab Merah Putih ini Habib Luthfi. Beliau dalam setiap Kirab Merah putih tidak hanya menunjukkan sebagai sebuah pengakuan terhadap satu agama tapi semua dilibatkan," ujarnya.

Hendi menyebut, sejumlah tokoh agama turut serta dalam acara tersebut, seperti Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Konghuchu, aliran kepercayaan dan lainnya.

Baca Juga: Cegah Penularan PMK Hewan, Peternak Diimbau Membatasi Intensitas Interaksi dengan Ternak

Hal ini menunjukkan bahwa di Semarang terjalin harmonisasi antarumat beragama dan keyakinan. Satu dengan yang lain mengakui bahwa perbedaan sebagai kekuatan bangsa.

Halaman:

Editor: Edyna Ratna Nurmaya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X