SEMARANG, suaramerdeka.com – Ahmad Bahrudin mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah (SPPTQ) pada 1999 di Desa Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.
Sejak awal, Kang Din (sapaan akrab Bahruddin), punya gagasan menjadikan petani di desanya mandiri pangan, energi, dan mengelola air hujan menjadi berkah.
Salah cara yang dilakukan Kang Din untuk mengelola air hujan adalah dengan membuat sumur atau lubang resapan.
Di area tangkapan air hujan, sumur resapan mutlak diperlukan.
Baca Juga: Hemat Duit, Ga Perlu Beli Televisi Baru untuk Nikmati Siaran TV Digital Cukup Pakai Set Top Box
Banjir pada musim hujan dan kekeringan saat kemarau merupakan masalah tahunan yang dihadapi banyak daerah di Indonesia.
SPPTQ menyadari kondisi semacam ini bukanlah salah alam, melainkan karena dari ulah manusia yang kurang bisa mengelola pasokan air.
Kang Din menjelaskan salah satu sumber air utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Salatiga adalah mata air Senjoyo yang terletak di Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.
Lokasinya tepat di kaki Gunung Merbabu.
Artikel Terkait
Emak-emak di Grobogan Minta PDAM Stop Ambil Air di Sendangmudal
PDAM Salatiga Raih Banyak Penghargaan, Samino Tekankan Profesional demi Kemajuan
Link nonton Film KKN di Desa Penari Full Version dan Uncut, No Ribet Mudah dan Gratis
Jangan Bingung, Ini Perbedaan Versi Biasa Tanpa Batasan Umur dan Uncut 17+ dari Film KKN di Desa Penari
Penerbangan Air Asia Bangkok-Jakarta Sempat Alami 3 Kali Mati Generator, Penumpang: Panik
Hemat Duit, Ga Perlu Beli Televisi Baru untuk Nikmati Siaran TV Digital Cukup Pakai Set Top Box