KENDAL, suaramerdeka.com - Tradisi syawalan di Kaliwungu, Kendal kembali digelar setelah dua tahun ditiadakan karena pandemi Covid-19.
Masyarakat sangat antusiasi menghadiri syawalan di Kaliwuungu sehingga membuat jalan Raya Kaliwungu macet total, Minggu 8 Mei 2022 malam.
Selepas Maghrib, warga berbondong-bondong menghadiri syawalan dan ziarah ke makam KH Asyari atau Kiai Guru.
Awal mula tradisi syawalan ini adalah sebagai bentuk penghormatan kepada makam orang orang saleh di Kaliwungu.
Tradisi ini juga diawali untuk memperingati haul ulama besar Kaliwungu Kiai Asy'ari.
Seiring berjalannya waktu, tradisi ini tidak hanya berziarah ke makam Kyai Asy'ari tetapi juga melebar ke makam tokoh tokoh ulama yang banyak terdapat di sekitar komplek pemakaman Jabal, Kaliwungu.
Sementara, pusat dari kegiatan Syawalan juga beragam, mulai dari Masjid Al-Mutaqin Kaliwungu hingga Astana Kuntul Layang Protowetan yang merupakan makam ulama Kaliwungu keturunan Mataram.
Selain bertujuan berziarah, syawalan juga identik dengan hiburan pasar malam yang ada di alun alun Kaliwungu.
Baca Juga: Hasil Liga Spanyol: Penalti Carrasco Bawa Atletico Madrid Kalahkan Real Madrid 1-0
Artikel Terkait
Gerah Terhadap Peredaran Togel, Warga Kendal Kirim Karangan Bunga pada Kapolres
70 Siswa SMK N 6 Kendal Mendapat Sosialisasi Penanganan dan Pengawetan Daging Segar dari Tim PKM FTP USM
Sempat jadi Korban Penculikan, Seorang Anak di Kendal Ngaku Cuma Rekayasa
Tradisi Syawalan di Kota Pekalongan: Warga Krapyak Siapkan Lopis Raksasa
Ini 8 Tradisi Lebaran Ketupat atau Syawalan di Jawa Tengah dan DIY, Berikut Asal Usulnya