DEMAK, suaramerdeka.com - Perjuangan para perawat dalam mengatasi pandemi Covid-19 sejak tahun 2020-2022 menjadi catatan bersejarah yang tak terlupakan bagi mereka.
Di tengah ketakukan dan kekhawatiran bahaya Covid-19, perawat terus menerjang bahaya demi menolong dan menyelamatkan nyawa para pasien.
Seperti yang dilakukan para perawat di RSUD Sunan Kalijaga Demak, yang saat merebaknya pandemi, jumlah yang terpapar hingga 168.
"Dengan jumlah itu kami harus mengatur ulang jadwal terhadap mereka yang tidak terpapar agar tugas-tugas keperawatan tidak terganggu," kata Wakil Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga PPNI Kabupaten Demak, Mujtahid, di sela pemberian bingkisan kepada pasien kelas III di RSUD Sunan Kalijaga, kemarin.
Baca Juga: Bahagia Bisa Bertemu Alessandro Del Piero, Caesar Hito: The Best Night Ever!
Pemberian bingkisan dalam rangka HUT Ke-48 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) tersebut dilakukan bersama Direktur RSUD Sunan Kalijaga, Deby Armawati, dan para perawat rumah sakit tersebut.
Pada awal tahun 2022, juga terdapat 21 perawat yang terpapar.
"Alhamdulillah sekarang sudah sehat semua. Demikian pula pasien Covid-19, tinggal satu pasien yang rawat inap di RSUD Sunan Kalijaga," terangnya.
Mujtahid mengakui pada masa pandemi memaksa seluruh tenaga medis bekerja ekstra keras, sehingga kepentingan keluarga harus dikorban demi panggilan kemanusiaan.
Baca Juga: 2 Dosa Ini Tak Diampuni di Malam Nisfu Syaban, Apa Saja? Berikut Penjelasannya
Artikel Terkait
Driver GoCar yang Diduga Perkosa Perawat Akhirnya Ditangkap
Kesejahteraan Perawat Belum Terjamin, Gaji Masih Rendah
PPNI Kota Salatiga Bakal Dirikan Gedung Sekretariat, Jadi Pusat Aktivitas dan Pelatihan Perawat
Perawat Diharap Semakin Optimal Atasi Persoalan dan Pelayanan Kesehatan
17 Maret Hari Perawat Nasional, Ini Sejarahnya