Ormas-Community Award 2022: Griya Peradaban Berdayakan Pemuda Produktif dengan Kegiatan Positif

- Jumat, 11 Februari 2022 | 04:37 WIB
Anggota Perkumpulan Griya Peradaban mengikuti pelatihan peningkatan manajemen berbasis pembangunan ekonomi kepemudaan, di Semarang. (suaramerdeka.com / dok Griya Peradaban)
Anggota Perkumpulan Griya Peradaban mengikuti pelatihan peningkatan manajemen berbasis pembangunan ekonomi kepemudaan, di Semarang. (suaramerdeka.com / dok Griya Peradaban)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Perkumpulan Griya Peradaban turut ambil bagian Ormas Community Award 2022.

Ormas Community Award 2022 kepada organisasi kemasyarakatan ini, digelar oleh Kesbangpol Kota Semarang bersama Forum Komunitas Ormas Semarang Bersatu (FKSB) dan Suara Merdeka Network.

Pendiri sekaligus Pemimpin Perkumpulan Griya Peradaban, Ma’as Shobirin, menyampaikan merespon positif diselenggarakan Ormas Community Award  2022.

“Ormas Community Award 2022 ini sangat baik, sebagai upaya pemerintah dalam memberikan perhatian kepada komunitas yang memiliki komitmen dan upaya serius dalam melakukan perubahan sosial, utamanya bagi kalangan muda,” kata dia, di sekretariat, Jalan Kuda Wonosari Ngaliyan Semarang.

Baca Juga: Terpilih Aklamasi, Arnaz Agung Andrarasmara Pimpin Kembali Kadin Kota Semarang

Ia mengaku, pada awalnya tidak pernah berpikir akan ambil bagian dalam program penghargaan tersebut.

Namun karena ia menilai, kegiatan tersebut sesuatu yang positif, maka ia pun mengikutinya.

“Saya mendirikan perkumpulan pada 7 Agustus 2020, bertujuan untuk melakukan pemberdayaan pemuda agar tetap produktif dan mengisi waktu luang dengan kegiatan positif. Semoga program awarding ini memantik semangat pegiat komunitas untuk terus menebar manfaat serta kebaikan di mana dan kapan saja,” kata dia.

Ma’as Shobirin menyampaikan awal berdirinya Griya Peradaban.

Baca Juga: 130 Pedagang Terdampak Kebakaran Direlokasi ke Pasar Kanjengan

Menurut dia, hal itu berangkat dari kondisi pandemi, di mana banyak kalangan anak muda mendadak dibuat pasif.

Waktu itu, tidak ada kesempatan untuk melakukan transformasi keilmuan secara langsung dan interaksi meluas.

“Program dan kegiatan positif di masyarakat berhenti total, namun mereka dituntut untuk mampu melakaukan pengembangan diri dan tetap mengembangkan jejaring sosial,” kata dia.

Selain itu, lanjut dia, banyaknya potensi anak muda berprestasi yang nyaris tidak memiliki mimbar akademik di luar kampus.

Baca Juga: Valentine 2022, Ini 6 Fakta Tentang Hari Kasih Sayang yang Jarang Orang Ketahui

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X