Bincang dan Musik Alste: Jembatani Peran Pemerintah dan Swasta dengan Masyarakat Bertransformasi Digital

- Senin, 7 Februari 2022 | 06:15 WIB
GM Wholesale Telkom Regional IV Jateng & DIY Erna Wiyati (kiri), dan Komisaris Telkomsat Rama Pratama (tengah) bersama moderator Adhitya Putra, menyampaikan materi tranformasi digital dalam acara Bincang dan Musik Alste. (suaramerdeka.com / Slamet Daryono)
GM Wholesale Telkom Regional IV Jateng & DIY Erna Wiyati (kiri), dan Komisaris Telkomsat Rama Pratama (tengah) bersama moderator Adhitya Putra, menyampaikan materi tranformasi digital dalam acara Bincang dan Musik Alste. (suaramerdeka.com / Slamet Daryono)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Gambang Semarang yang dilantunkan Alste We’re Singers, membuka acara Bincang dan Musik Alste bertema “Transformasi Digital Menuju Indonesia Tangguh-Indonesia Tumbuh", di Hotel Horison Ultima, Jl MT Haryono 972 Semarang, Sabtu (5/2).

Acara Alste yang disiarkan melalui akun Youtube Alste We’re Singers dan Zoom itu, berlangsung santai, namun syarat pengetahuan akan transformasi di era digital.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Alste Indonesia Abdullah Firman Wibowo, menyampaikan, kegiatan seperti itu penting untuk dilaksanakan.

Karena guna menjembatani peran pemerintah dan swasta dengan kebutuhan masyarakat dalam kegiatan bisnis, agar siap bertransformasi secara digital.

Baca Juga: Desersi, Polwan Cantik Bripto C Jadi DPO Polresta Manado

“Digital berarti anytime, anywhere, dan anyone. Dari situ dapat mengakses informasi, jasa maupun produk yang kita tawarkan. Jadi, informasi pengalaman berharga dari Mas Emil Dardak (Wakil Gubernur Jawa Timur-red), Mas Rama Pratama (Komisaris Telkomsat-red), Aulia Rizky (pengusaha milenial-red), dan Mbak Erna Wiyati (Telkom/Alste 1991-red), tentunya kita butuhkan,” kata dia.

Sementara Emil Dardak, mengungkapkan, istilah digitalisasi sudah sering didengar. Digitalisasi juga membawa kejutan baru pada kehidupan.

Bahkan dalam penanganan pandemi Covid-19, seperti adanya aplikasi peduli lindungi, juga berbasis digital.

“Tentunya transformasi digital harus kita sikapi dengan serius. Kita harus jadi pionir, khususnya kepada Alumni SMA 3 Semarang bisa jadi agen perubahan untuk transformasi digital di Indonesia," kata Emil.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Kecelakaan, Sukirman Mendoakan Cepat Sembuh

Ia menyebut, hal itu menjadi peluang penting, sehingga, meski tidak menguasai bahasa programming, tapi setiap orang harus tetap tahu digital, paham dunia digital, dan sistem yang digunakan.

"Istilah digitalisasi sudah sering kita dengar, digitalisasi juga membawa kejutan baru di kehidupan kita. Bahkan dalam penanganan pandemi Covid 19 kita ada aplikasi peduli lindungi yang jadi tulang punggung untuk mencegah penyebaran Covid 19," terang dia.

Tentunya transformasi digital harus disikapi dengan serius dan harus ada yang jadi pionir. Khususnya kepada Alumni SMA 3 Semarang, bisa menjadi agen perubahan untuk transformasi digital di Indonesia.

"Mulai dari mana, tentu bukan saja dalam konteks menguasai bahasa programing tapi banyak ide brilian yang bisa diwujudkan melalui solusi digital," kata dia.

Baca Juga: Kecelakaan Bus Tabrak Tebing di Imogiri Bantul, 13 Penumpang Meninggal Dunia

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X