SEMARANG, suaramerdeka.com - Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K) Semarang menggelar refleksi akhir 2021 bersama dengan Pemkot Semarang.
Pada kesempatan tersebut, sejumlah kegiatan pembangunan dan permasalahan-permasalahan yang ada disampaikan.
Salah satunya, berkaitan dengan adanya kegagalan 4 proyek pembangunan yang terjadi karena tidak dapat terealisasi di 2021.
Baca Juga: Ayat Paling Agung dalam Alquran adalah Ayat Kursi, Sesuai Hadits Nabi Muhammad SAW
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, memberikan salam hormatnya kepada DP2K yang anggotanya terdiri atas para akademisi, cendekian, profesional, dan tokoh-tokoh ternama di Kota Semarang.
Dirinya menghaturkan terima kasih karena DP2K tidak henti-hentinya memberikan masukan, dukungan, dan sumbang saran, sehingga perjalanan pembangunan Pemkot Semarang dapat dilangsungkan dengan senantiasa percaya diri.
Baginya, DP2K merupakan para guru yang senantiasa membimbing untuk menyukseskan pembangunan-pembangunan yang ada di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
Baca Juga: 7 Cara Menghilangkan Iklan di HP Xiaomi yang Sering Muncul, Yuk Dicoba!
Dalam refleksi 2021 menuju 2022, ada bermacam-macam hal yang sedang dan telah dilakukan Pemkot beserta gambarannya di masa mendatang. Berbicara pembangunan Kota Semarang, papar Hendi, maka pasti berkorelasi dengan penganggaran APBD, yang memiliki plus dan minus.
''Plusnya, serapan anggaran APBD sangat baik karena anggarannya memang tidak terlalu besar dibandingkan sebelum pandemi.
Artikel Terkait
Zero Covid-19, Tahun 2022 Pemkot Semarang Fokus Kembangkan Pariwisata
Sepanjang 2021, Polrestabes Semarang Ungkap Gangguan Kamtibmas 1.206 Kasus