Wawali Salatiga Mengajak UMKM Tetap Semangat di Tengah Pandemi: Jangan Berkecil Hati

- Minggu, 12 Desember 2021 | 10:40 WIB
Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris (berpeci) menjadi juri kehormatan dalam lomba inovasi masakan berbahan kedelai di kantor Primkopti Salatiga. (suaramerdeka.com/Moch Kundori)
Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris (berpeci) menjadi juri kehormatan dalam lomba inovasi masakan berbahan kedelai di kantor Primkopti Salatiga. (suaramerdeka.com/Moch Kundori)

 SALATIGA, suaramerdeka.com - Wakil Wali Kota (Wawali) Salatiga Muh Haris mengajak para pelaku usaha kecil (UMKM) tetap semangat di tengah pandemi Covid-19 untuk melanjutkan usaha-usahanya.

Dalam kondisi sulit sekarang ini, hanya dengan semangat dan gotong-royong yang bisa membuat bangsa kita  bertahan selama hampir dua tahun ini.

"Jangan berkecil hati. Kalau kita sedang sulit, itu bukan hanya kita saja. Yang lain juga ada yang sama sulitnya dengan kita, bahkan lebih sulit lagi. Era pandemi ini harus kita hadapi dengan ihktiar dan berinovasi," katanya, saat memberi sambutan dalam lomba aneka masak berbahan baku kedelai yang diselenggarakan Primer Koperasi Tempe (Primkopti) Handayani Salatiga, di kantor koperasi tersebut, Sabtu (11/12). Kegiatan dalam rangka HUT ke-42 Primkopti Salatiga.

Baca Juga: Aplikasi New PLN Mobile Mudahkan Masyarakat Akses Beragam Fitur Layanan Kelistrikan

Muh Haris menyebut, kunci agar para UMKM ini bisa bertahan, di antaranya inovasi dan membuat yang berbeda dengan produk lain.

Ia mengapresiasi kegiatan lomba aneka olahan dari bahan baku kedelai ini, bagian dari inovasi.

Bahwa kedelai bukan hanya untuk dibuat tahu dan tempe, tetapi bisa juga dibuat semacam kue brownis, dawet kedelai, tomyam , dan, lainnya.

Baca Juga: PDAM Salatiga Raih Perpamsi Award 2021 Kategori BUMD Air Minum Sehat

"Perlu ada yang baru dan berbeda jika ingin bersaing di pasar. Inovasi bicara perbaruan dan deferensiasi bicara perbedaan. Misalnya jika berbisnis di kampung, jangan menjual produk yang sama dengan lainnya. Cari dimana perbedaan dan inovasi, agar pasar tidak jenuh," ucapnya.

Di satu sisi, Muh Haris juga melihat para pelaku UMKM yang berbahan baku kedelai  terkena dampak pandemi.

Persoalannya seperti harga kedelai yang tinggi sehingga harga jualannya tidak bisa menutup biaya produksi.

Karenanya ia meminta para pemangku kepentingan di tingkat provinsi untuk memikirkan persoalan harga kedelai ini yang bisa dijangkau para perajin tahu tempe.

"Tolong babak-bapak pemangaku kepentingan, ikut memikirkan warga Salatiga yang menggantungkan hidup dari usaha berbahan baku kedelai. Tahu dan tempe merupakan makanan yang tidak bisa dipisahkan dari budaya bangsa Indonesia. Tetapi bahan baku kedelai msaih impor yang terkadang harganya mahal," katanya. 

Acara juga dihadiri Ibnu Eddy Wiyono,  konsultan impor kedelai Amerika Serikat, dan perwakilan Dinas Koperasi dan UMKM Jateng.

Ketua Primkopti Handayani Salatiga Sutrisno Supriantoro mengatakan, lomba aneka masakan berbahan baku kedelai ini  bertujuan menumbuhkan inovasi UMKM.

Halaman:

Editor: Nugroho Wahyu Utomo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X