Syarat lainnya keluarga juga harus mengetahui bahwa anaknya yang sedang hamil berada di Griya Welas Asih.
Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Rosalia mengungkapkan banyak wanita yang hamil di luar nikah ini, saat datang ke Griya Welas Asih mengalami kekurangan darah dan gizi karena memang mereka menutup diri dengan keluarga dan masyarakat.
Bahkan banyak dari mereka yang datang ke sini mempunyai niat akan menitipkan atau tidak mau merawat anaknya ketika sudah lahir.
Baca Juga: Cakupan Vaksinasi di Indonesia Lampaui 200 Juta Dosis, Lampaui Target WHO
"Di sini anak tidak boleh diadopsi atau diberikan orang lain tujuannya agar si ibu bisa menerima kehamilan dan mencintai anaknya karena anak tidak berdosa. Saat datang tidak mau melahirkan, mau buang anaknya, setelah lahir eh semua jatuh cinta sama anaknya," ungkapnya.
Selama di Griya Welas Asih selain memulihkan hati dan jiwa mereka juga diberikan beberapa pelatihan antara lain menjahit, membuat kue, make up dan masih banyak lagi.
Hal itu diberi, agar mereka setelah lepas dari Griya Welas Asih bisa menjadi mandiri dan mempunyai ketrampilan serta berhak mendapat masa depannya.
Setelah lepas dari Griya Welas Asih pun mantan anak-anak asuhannya masih terus berkomunikasi dan saling memberikan kabar baik
"Ada yang sekarang sudah menikah lagi ada pula yang sudah dapat pekerjaan, senang rasanya mendengar berita baik itu," ujarnya.
Rosalia berharap kepada para orang tua juga ikut berperan jangan sampai anak-anaknya mengalami kehamilan di luar pernikahan dengan memberikan pendidikan seks sejak dini, fondasi agama yang kuat, serta memberikan perhatian dan kasih sayang yang dibutuhkan anak.***
Artikel Terkait
Ormas Expo: PKBI Fokus Kesehatan Reproduksi dan HIV AIDS
Ormas Expo 2021: Ini Enam Program Prioritas PKBI
Ormas Expo 2021: Salah Satu LSM Tertua Indonesia, Ini Latar Belakang Lahirnya PKBI
Ormas Expo 2021: LBH APIK Perjuangkan Hak Perempuan dan Anak Berbasis Gender
Ormas Expo 2021: Direktur LBH Apik Harapkan Semarang Jadi Percontohan Kota Ramah HAM