Badan Pengelola Masjid Kauman Tolak Penjualan Lahan Mushala Nurul Ikhlas Petempen

- Minggu, 7 November 2021 | 21:44 WIB
Foto ilustrasi Musala Nurul Ikhlas Petempen (FB/dok)
Foto ilustrasi Musala Nurul Ikhlas Petempen (FB/dok)

SEMARANG, suaramerdeka.com- Yayasan Badan Pengelola Masjid Agung Semarang (MAS) atau Masjid Kauman sebagai lembaga yang mendapatkan amanah pengelolaan Musala Nurul Ikhlas Petempen menolak penjualan lahan Musala Nurul Ikhlas di Jalan Petempen Selatan, Inspeksi Gajahmada, Kelurahan Kembangsari, Kecamatan Semarang Tengah. 

"Kami secara tegas menolak. Kami sangat prihatin dengan kondisi ini. Permasalahan Musala Nurul Ikhlas Petempen, peristiwanya ini sudah terjadi sejak 2012 atau 9 tahun yang lalu," kata Ketua Yayasan Badan Pengelola Masjid Agung Semarang (Masjid Kauman) Ir KH Khammad Ma'sum Alhafidz yang akrab disapa Gus Khammad, Minggu (7/11). 

Baca Juga: Kesedihan dan Kesusahan Jadi Kunci Masuk Surga, Begini Penjelasan Habib Muhammad Al Mutohhar

Gus Khammad mengatakan, pihak yayasan selama ini sudah menuruti kemauan dr Setiawan, Direktur PT Mutiara Matahari Makmur Senantiasa (juga yang membawahi MG Suites Hotel Semarang).

Pihak yayasan menganggap itu sebagai jalur tengah yang baik. Informasi terbaru, pihak MG Suites Hotel Semarang akan menjual apartemen beserta lahan di sekitarnya, yang ada Musala Nurul Ikhlas turut dijual.

"Jadi asalnya Musala Nurul Ikhlas Petempen itu dulu lokasinya di pinggir sungai (Jalan Inspeksi Gajahmada). Karena ada normalisasi sungai, kanan-kiri habis semua termasuk musala tersebut," terangnya. 

Baca Juga: Keutamaan Sholat Dhuha dan Sholat Malam, Ini Penjelasan Habib Muhammad Alhabsyi

Kemudian, musala dipindah. Setelah dipindah belakangan menjadi di tengah-tengah jalan seiring adanya proyek pembangunan MG Suites Hotel Semarang. Pada waktu itu sempat terjadi ketegangan antara MG Suites Hotel Semarang dengan warga sekitar. Pihak MG Suites Hotel Semarang menganggap lokasi musala tersebut menyalahi aturan.

"Akhirnya waktu itu terjadi demonstrasi. Terus dari kami, sudahlah tidak apa-apa kita diminta untuk minggir," ungkap Gus Khammad.

Lalu, pihak Setiawan memberi lokasi baru masih di sekitar kawasan MG Suite dengan perjanjian akan dihibahkan setalah musala dibongkar diganti dengan bangunan musala yang baru. Kemudian pihak Setiawan membuat pernyataan disaksikan banyak pihak. Ternyata setelah ditunggu sekian lama, janji tersebut tidak tidak diwujudkan.

"Kalau diminta, pihak Setiawan belum bisa, alasannya ada saja," tuturnya.

Kemudian sekitar setengah tahunan yang lalu pihak yayasan bertemu dengan Setiawan. Saat itu hadir Ketua MUI Jateng Kiai Achmad Darodji, sesepuh Jawa Tengah KH Ali Mufiz, Ketua PP MAJT Prof Noor Achmad, KH Hanief Ismail, dan Gus Khammad.

Baca Juga: Totok Shahak Modelling School Wisuda 20 Siswa-siswi Angkatan 30

"Kami sampaikan bagaimana kok tidak jadi dihibahkan. Jawabannya, ya nanti saya berikan, saya minta tolong agar bisa membeli rumah (milik Sirojudin, perawat Musala Nurul Ikhlas Petempen) yang belokasi di samping musala tersebut," terangnya.

Gus Khammad bercerita sejak dulu pihak MG Suites Semarang berkonflik terus dengan Sirojudin (perawat Musala Nurul Ikhlas). Karena rumah Sirojudin tidak mau dibeli berapa pun harganya.

Halaman:

Editor: Ahmad Rifki

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X