UNGARAN, suaramerdeka.com - Pemerintah Kabupaten Semarang terus melakukan pencegahan penambahan penderita stunting atau gagal tumbuh, salah satunya dengan melibatkan perguruan tinggi.
Penanganan stunting itu ditindaklanjuti Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (DP3AKB) Kabupaten Semarang melalui penandatanganan kerja sama dengan Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Ungaran.
Dikatakan Kepala DP3AKB Kabupaten Semarang, Romlah, naskah kerja sama yang ia tandatangani bersama Rektor UNW Ungaran, Prof Dr Subyantoro MHum tersebut, merupakan bagian dari upaya membangun kerja sama peningkatan mutu kesehatan masyarakat, salah satunya penanganan stunting.
Data DP3AKB Kabupaten Semarang menyebutkan, dari 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang, kasus stunting terdeteksi ada di 12 kecamatan.
Baca Juga: Aplikasi Culture Academy Karya Mahasiswa Udinus Sabet Prestasi Ajang Internasional.
“Perguruan tinggi memiliki potensi SDM yang memadai guna mendukung berbagai program kesehatan dan kependudukan. Itu selaras dengan upaya mencegah penambahan anak penderita stunting,” kata dia.
Rektor UNW Ungaran, Prof Subyantoro menekankan, pihaknya bakal menitikberatkan pada upaya penelitian dan pengabdian masyarakat bersama DP3AKB Kabupaten Semarang.
Sejalan dengan itu, penanganan stunting nantinya akan dijadikan sebagai sasaran program mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata atau KKN.
“Penanganan stunting menjadi salah satu fokus Program Studi Gizi UNW. Pengembangan makanan berbasis lokal bisa diberdayakan untuk penanganan stunting,” ujarnya.
Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera DP3AKB Kabupaten Semarang, Siti Maghfiroh menambahkan, angka prevelansi stunting tertinggi ada di Desa Kemawi, Kecamatan Sumowono.
Baca Juga: Tuan Rumah Presidensi G20, Airlangga: Indonesia Harus Mengambil Momentum untuk Mengatur Agenda
Artikel Terkait
Edukasi Soal Stunting, Warga Desa Crewek Diajak Manfaatkan Pekarangan Rumah
Edukasi Stunting dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah, Tingkatkan Kesadaran Masyarakat
Angka Stunting dan Rasio Penderita Gizi Buru Tinggi, NTT Butuh Perhatian Serius
Kolaborasi Kampus Industri Cegah Risiko Stunting di Jateng
Taj Yasin Gandeng SGN Sosialisasikan Pencegahan Stunting di Jateng: Ajak Ibu Hamil dan Balita Periksa ke Bidan