SEMARANG, suaramerdeka.com - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) melakukan inovasi dengan membuat kolang-kaling menjadi kerupuk di Desa Gonoharjo, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal.
Mereka memberikan sosialisasi dan cara membuat kerupuk kolang-kaling yang disambut antusias ibu-ibu tim penggerak PKK Desa Gonoharjo, Kecamatan Limbangan. Atas sosialisasi dan pelatihan tersebut, kini wawasan warga desa setempat bertambah luas.
Tak hanya mampu mengolah buah Aren jadi kolang-kaling, tapi bisa membuatnya jadi kerupuk gurih dan renyah yang dijual Rp 3.000/ bungkus. Sosialisasi dilakukan di rumah ketua tim penggerak PKK Desa Gonoharjo.
"Dalam KKN ini, mahasiswa mencoba memberdayakan masyarakat Desa Gonoharjo, khususnya ibu-ibu PKK. Ide pembuatan kerupuk ini diterapkan, setelah tim melihat banyak petani buah Aren menjadi kolang-kaling," jelas Pemateri dan Penanggungjawab Pelatihan Pembuatan Kerupuk Kolang-Kaling, Anggyani.
Menurut dia, kerupuk itu dibuat dari bahan kolang-kaling, tepung tapioka, bawang putih, garam, dan lada. Cara mengolahnya, pertama membersihkan kolang-kaling dan direndam di air.
Selanjutnya, diblender bersama bawang putih, garam, lada bubuk dan penyedap rasa. Aduk adonan dengan tepung tapioka sampah kalis, tidak lengket ditangan, serta dapat dibentuk. Kemudian, bentuk adonan sesuai selera dan kukus selama 25 menit. Setelah dijemur sampai kering, lalu kerupuk digoreng dengan api sedang.
Sementara itu, Ketua PKK Desa Gonoharjo, Susanti mengapresiasi pelatihan tim KKN UPGRIS. "Saya senang ada pelatihan pembuatan kerupuk kolang-kaling ini yang cukup mudah, ibu-ibu juga praktik. Kolang-kaling setahu saya hanya bisa dijual mentah saja, ternyata bisa diolah jadi kerupuk yang enak rasanya," ujar Susanti.
Di sisi lain, Syaikhulumam selaku Kordes Gonoharjo mengungkapkan, sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan tim KKN UPGRIS sangat bermanfaat bagi ibu-ibu PKK.
Selain bisa mempraktikan pembuatan kerupuk kolang-kaling, produk itu juga bisa dijual ke pasaran.