Limbah Kolang-Kaling Diolah Jadi Pupuk Organik Cair

- Senin, 3 Februari 2020 | 13:12 WIB
PEMBUATAN PUPUK: Dosen UPGRIS Henry Januar Saputra saat mengisi pelatihan pembuatan pupuk di aula balai Desa Gonoharjo, Kecamatan Limbangan. (suaramerdeka.com /dok)
PEMBUATAN PUPUK: Dosen UPGRIS Henry Januar Saputra saat mengisi pelatihan pembuatan pupuk di aula balai Desa Gonoharjo, Kecamatan Limbangan. (suaramerdeka.com /dok)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) melaksakan pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) di gedung serbaguna Desa Gonoharjo, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal.

POC ini dibuat dengan memanfaatkan limbah kolang-kaling yang biasa dibuat petani buah Aren alias Arenga Pinnata, dari desa setempat. Pelatihan ini diikuti sekitar 30 peserta mulai dari petani aren, perangkat desa dan warga sekitar. Sebagaimana diketahui, kolang-kaling ini produk unggulan masyarakat Gonoharjo.

Adapun, narasumber pelatihan pembuatan POC adalah dosen UPGRIS Henry Januar Saputra. Kordes Gonoharjo, Syaikhul Umam mengatakan, kegiatan tim KKN UPGRIS mendapat respon positif dari petani aren dan masyarakat. "Petani dari hasil pengolahan Aren menghasilkan limbah air hasil rebusan kolang-kaling. Limbah ini ternyata bisa jadi pupuk cair yang dapat dimanfaatkan membuat pupuk organik ramah lingkungan," jelas Syaikhul.

Menurut dia, petani dan warga mendapat pengetahuan baru dari hasil pelatihan tim KKN UPGRIS. Daripada di buang begitu saja, limbah ternyata dapat dimanfaat jadi sesuatu yang berguna. Di sisi lain, Henry Januar menegaskan, cara pembuatan POC dengan menggunakan cairan Effective Microorganism 4 atau (EM4).

Cairan itu dapat mempercepat proses pembuatan pupuk dari limbah kolang-kaling, sehingga bisa menghemat waktu. Hasilnya, limbah yang biasa dibuang dan mencemari lingkungan bisa jadi pupuk untuk menyuburkan tanaman.  Anggota tim KKN UPGRIS, Della Prastika mengungkapkan, tujuan pelatihan ini untuk mengurangi limbah pengolahan Aren yang ada di Limbangan.

Selain itu juga meningkatkan penghasilan masyarakat karena pupuk bisa dijual. Pada kesempatan itu, Kepala Dusun Gonoharjo Barat mengatakan, pelatihan ini mendukung gerakan mengurangi penggunaan pupuk kimia yang dapat merugikan petani maupun konsumen di kemudian hari. Lewat pelatihan ini, harapannya warga Desa Gonoharjo semakin peduli dengan lingkungan.

Editor: Andika

Tags

Terkini

X