Jangan Beri Izin bagi Pelanggar Tata Ruang

- Sabtu, 1 Februari 2020 | 21:15 WIB
Sekretaris DPD PDIP Provinsi Jawa Tengah, Bambang Kusriyanto didampingi Ketua DPC PDIP Kabupaten Semarang Ngesti Nugraha dan Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening menanam bibit pohon alpukat produktif di Dusun Krajan, Tengaran, Kabupaten Semarang. (suaramerdeka.com/Ranin Agung)
Sekretaris DPD PDIP Provinsi Jawa Tengah, Bambang Kusriyanto didampingi Ketua DPC PDIP Kabupaten Semarang Ngesti Nugraha dan Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening menanam bibit pohon alpukat produktif di Dusun Krajan, Tengaran, Kabupaten Semarang. (suaramerdeka.com/Ranin Agung)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Jangan beri izin bagi pelanggar tata ruang. Pernyataan tegas itu disampaikan Sekretaris DPD PDIP Provinsi Jawa Tengah, Bambang Kusriyanto, ketika menghadiri Penanaman Pohon dan Konservasi Sumber Mata Air yang digelar DPC PDIP Kabupaten Semarang di Dusun Krajan, Tengaran, Sabtu (1/2). Dengan adanya instruksi itu, ia meminta instansi terkait menutup semua aktivitas yang dinyatakan terbukti telah melanggar ketentuan rencana tata ruang wilayah (RTRW) tanpa kompromi.

“Karena alam itulah yang akan menjaga kita, menjaga anak cucu kita. Jadi saya ingatkan kembali, apabila ada kerusakan lingkungan yang dilakukan sekelompok orang atau pengusaha segera ditutup,” katanya.

Kegiatan kemarin, lanjutnya, menindaklanjuti instruksi Ketua Umum PDIP bahwa pada 1 Februari 2020 semua lapisan masyarakat harus bergerak bersama untuk menanam pohon. Dengan menanam pohon, maka akan mengurangi banyak bencana seperti halnya tanah longsor, kekeringan, dan bencana lainnya.

“Amanatnya, alam ini harus kita jaga. Kelestarian alam yang sudah dirusak oleh manusia itu sendiri, mari kita kembalikan menjadi alam yang ramah,” imbuh dia.

Dalam kesempatan itu, Ketua DPC PDIP Kabupaten Semarang Ngesti Nugraha menjelaskan, setidaknya ada lebih dari 3.000 bibit tanaman produktif yang ditanam. Sebagian merupakan tanaman langka yang dianggap bisa memproduksi atau memulihkan sumber mata air sekaligus berperan sebagai penahan air. Diantaranya ada bibit beringin 450 pohon, asam jawa (200), trembesi (400). Kemudian bibit tanaman gayam, bungur, duwet, kawista masing-masing 100 pohon. Bibit tanaman alpukat, manggis, mangga, dan jambu biji masing-masing 50 pohon. Lalu bibit sengon 1.500 pohon, pala 200 pohon, serta bibit tanaman akar wangi 300 pohon.

“Di samping itu, untuk menjaga kelestarian ekosistem Kecamatan Tengaran dan sekitarnya kami juga melakukan tebar benih ikan melem yang jumlahnya ada lebih dari 10.000 ekor ke sejumlah sumber air dan sungai,” jelas Ngesti didampingi Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening.

Selain kepada kader partai, instruksi gerakan gotong royong menanam pohon juga disampaikan ke seluruh elemen masyarakat Kabupaten Semarang. Dengan gerakan menanam pohon, Ngesti yakin, nantinya tanah tetap subur, sumber air terjaga, di samping ada manfaat dari bibit pohon produktif yang ditanam.

“Ada bibit pohon buah produktif, setelah besar dan berbuah nanti diharapkan bisa untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat,” ujarnya.

Editor: Nugroho

Tags

Terkini

X