SEMARANG, suaramerdeka.com - Masyarakat penyayang tanaman hias perlu menyikapi dengan cerdas tibanya musim hujan dalam memelihara tumbuhan aglonema (aglaonema). Kurangnya pemahaman, banyak tanaman aglonema yang sangat populer d Indonesia dan dipelihara orang sebagai penghias teras rumah akan tumbuh jamur dan akhirnya mati.
"Yang penting adalah memperhatikan udara dan sinar matahari yang diterima tanaman. Kuncinya pada sirkulasi udara dan sinar matahari. Jadi jika tiba hujan alangkah baiknya tanaman ini ditaruh di tempat yang tidak kena hujan. Karena air hujan dan sinar matahari langsung akan merusak daun," kata Sudaryo, pakar aglonema dalam perbincangan bertema Memperlakukan Aglonema di Musim Hujan pada acara Festival Agro Wisata di Desa Wisata Lembang Kalipancur, Rabu (18/12).
Masih kata pemilik Cahayatani Farm Semarang ini, pada musim hujan tumbuhan aglonema seperti suplier, sri rejeki, lady valentin, fred Sumatera, lipstik tiger, anjamani dan beberapa yang lain tetap perlu sinar matahari sekitar 20 persen. "Dan asupan sinar matahari ini bisa digantikan dengan lampu yang berwarna kuning. Jika tidak dirawat akan akan membusuk dan daun bisa juga karatan" lanjut Daryo.
Festival Agro Wisata diselenggarakan Wolu Production bekerja sama dengan Desa Wisata Lembah Kalipancur Semarang dalam rangka memanfaatkan liburan akhir tahun. Acara itu akan berlangsung sampai akhir tahun di Lembah Kalipancur, Ngaliyan, Semarang Barat.