SEMARANG, suaramerdeka.com - Hotel Dafam Semarang merayakan hari jadinya yang ke-9, Senin (18/11). Segenap jajaran manajemen dan karyawan kompak mengenakan baju berwarna kuning.
Sesi memanjatkan doa sebagai rasa syukur dilakukan bersama. Selain itu mereka melakukan pemotongan tumpeng, memberikan tali asih kepada Yayasan Panti Asuhan Wirakrama Putra. Kegembiraan juga terlihat saat mereka melakukan flash mob, hingga pelepasan sepasang merpati putih.
Pada kesempatan itu Direktur PT Dafam Property Indonesia, Wijaya Dahlan, menceritakan kisah berdirinya Hotel Dafam Semarang, Sembilan tahun lalu. Dia pernah ditolak sepuluh bank, saat mencari pinjaman dana.
“Saat itu usia saya baru 24 tahun. Hanya dipasrahi sebidang tanah oleh orang tua. Pengalaman perhotelan tidak punya, ijazah sarjana juga tidak, tapi bangun Hotel,” katanya.
Hingga suatu saat dia bertemu dengan kolega. Namun tantangan tak berhenti di situ. Wijaya Dahlan muda masih harus mencari pendanaan.
“Saat itu mengajukan pinjaman dana ke bank. Ke sana ke sini ditolak sampai sepuluh bank. Nah akhirnya bank ke 11 mau ngasih pinjaman,” kisahnya penuh senyum.
Usia ke-9, kata Wijaya angka yang magic. Tentu tidak mudah perjalanannya agar terus dipercaya masyarakat hingga sekarang.
“Alhamdulillah sekarang sudah 25 jaringan Hotel Dafam yang beroperasi . Terimakasih banyak atas dukungan semuanya,” katanya
Adapun, General Manager Hotel Dafam Semarang Ardian, berharap agar Hotel Dafam tetap menjadi pusat perhatian dan terus memberi pelayanan terbaiknya di Kota Semarang.