56 Persen Warga Demak Telah Divaksin Covid-19, Bupati: Ini Hasil Kerjasama Satgas Bersama TNI dan Polri

- Selasa, 7 September 2021 | 18:58 WIB
Bupati Demak Hj Eisti'anah bersama Wabup KH Ali Makhsun dan Sekda Singgih Setyono menggelar jumpa pers terkait perkembangan penangan covid-19 di daerahnya. (suaramerdeka.com/dok)
Bupati Demak Hj Eisti'anah bersama Wabup KH Ali Makhsun dan Sekda Singgih Setyono menggelar jumpa pers terkait perkembangan penangan covid-19 di daerahnya. (suaramerdeka.com/dok)

DEMAK, suaramerdeka.com - Upaya membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) melalui vaksinasi yang dilakukan Pemkab Demak mendekati target.

Dari sasaran vaksin Covid-19 928.303 per dosis kini telah tercapai 56 persen lebih. Jumlah tersebut mendasarkan data yang terekam sesuai Nomer Induk Kependudukan (NIK).

Dengan demikian warga Demak yang tinggal di luar kota yang melakukan vaksin Covid-19 di daerah itu pun masuk dalam database.

"Adapun khusus yang melakukan vaksin di Kabupaten Demak jumlahnya sebanyak 46,3 persen, baik dari kalangan remaja hingga lansia. Melihat data ini artinya ada 10 persen yang vaksin di luar daerah," terang Bupati Hj Eisti'anah saat jumpa pers terkait perkembangan penanganan pandemi Covid-19 oleh Satgas tingkat Kabupaten di Gedung Bina Praja, kemarin.

Baca Juga: Kurangi Polusi, Masker Medis Harus Mudah Terurai

Kegiatan dihadiri Wakil Bupati KH Ali Makhsun, Sekda Singgih Setyono, para Asisten Setda dan sejumlah pimpinan OPD.

Bupati menjelaskan, untuk mencapai herd immunity harus tercapai 70 persen dari sasaran.

Sehubungan itu pihaknya terus mengintensifkan pelayanan vaksinasi, baik yang terpusat maupun yang berlangsung di puskesmas, desa-desa hingga lembaga pendidikan dan pesantren.

Eisti mengaku bangga, karena Kabupaten Demak menjadi daerah yang paling awal masuk level II di tingkat Jawa Tengah.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 untuk Pelajar, Dukung Optimalisasi PTM

"Ini semua hasil kerja keras Satgas Covid-19 bersama TNI/Polri, pemerintah dan masyarakat," ungkapnya.

Terkait vaksinasi untuk anak remaja usia 12-17 tahun sebagai persiapan penerapan sekolah tatap muka.

Sampai saat ini sudah dilakukan uji coba di beberapa sekolah dengan protokol kesehatan ketat dan membatasi maksimal 50 persen jumlah siswa.

"Meski sudah divaksin tetap harus patuhi prokes, minimal memakai masker. Ingat vaksin sinovac itu bukan obat tetapi untuk menambah antibodi," terangnya.

Baca Juga: Lafal Sholawat Munjiyat, Arab, Latin dan Terjemahnya

Halaman:

Editor: Rosikhan Anwar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X