Pemukulan Bedug Dugderan Tidak Lagi di Masjid Agung Semarang, Dikembalikan ke Aloon-aloon Sesuai Sejarahnya

- Selasa, 21 Maret 2023 | 19:00 WIB
Pemukulan bedug tanda masuk bulan Ramadhan saat prosesi Dugderan sekarang dilakukan di Aloon-aloon Masjid Agung Semarang sesuai sejarahnya dulu. (Foto suaramerdeka.com /Cun Cahya).
Pemukulan bedug tanda masuk bulan Ramadhan saat prosesi Dugderan sekarang dilakukan di Aloon-aloon Masjid Agung Semarang sesuai sejarahnya dulu. (Foto suaramerdeka.com /Cun Cahya).

SEMARANG, suaramerdeka.com - Ada yang berbeda di prosesi Dugderan 2023 ini.

Semua prosesi dikembalikan seperti saat dulu sesuai sejarah Dugderan pertama. Salah satunya prosesi pemukulan bedug.

Sebelum aloon-aloon Masjid Agung Semarang berubah fungsi jadi pasar, prosesi pemukulan bedug Dugderan dilakukan di serambi Masjid Agung Semarang.

Baca Juga: Tak Cuma Dilarang Menyalakan Api dan Listrik, Ini 4 Larangan Saat Perayaan Hari Raya Nyepi, Apa Saja?

Tapi setelah aloon-aloon Masjid Agung Semarang dikembalikan ke fungsi semula, prosesi pemukulan bedug Dugderan di lakukan di Aloon-aloon.

Hal itu sesuai dengan sejarah dilakukan di Aloon-aloon Masjid Agung Semarang.

Ketua Yayasan Badan Pengelola Masjid Agung Semarang KH Khammad Ma’sum Alhafidz mengatakan awal mula Dugderan memang di aloon-aloon Masjid Agung Semarang.

Baca Juga: Meriah Jelang Ramadhan Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbodiningrum Pimpin Prosesi Kirab Dugderan Semarang

Hal itu pun sudah dikonsultasikan ke Keraton Kasunanan Surakarta bawah sejarahnya memang dilakukan di aloon-aloon Masjid Agung Semarang.

"Menurut dari Keraton Kasunanan Surakarta mukul bedugnya ada dua yaitu di aloon-aloon yang dilakukan bu Wali dan masjid juga ada tapi dari takmir masjid, saya manut saja," katanya, Selasa, 21 Maret 2023.

Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu yang memerankan Kanjeng Ratu Nimas Tumenggung Purbo Diningrum setelah menerima Suhuf Halaqof dari ulama langsung membaca kepada seluruh warga Kota Semarang.

Baca Juga: Ekspo Properti di Mal Paragon Serap 26 Unit Penjualan, Ternyata Rumah Harga Segini yang Mendominasi

Setelah itu Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu melanjutkan ke aloon-aloon Masjid Agung Semarang untuk memukul bedug sebagai tanda awal masuknya Ramadhan.

Suara dug, dug, dug dan der, der, der inilah yang menjadi cikal bakal acara bernama Dugderan.

Setelah menabung bedug, dilakukan pembagian air khataman Al Quran dan roti ganjel rel.

Halaman:

Editor: Cun Cahya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X