SEMARANG, suaramerdeka.com – Menjelang bulan suci Ramadhan, banyak sekali tradisi-tradisi turun temurun, dan salah satunya adalah dugderan.
Biasanya, dugderan digelar untuk menyambut bulan suci Ramadhan dengan menampilkan pawai dan tradisi unik.
Setelah terhenti selama dua tahun, dugderan kembali digelar tahun 2023 ini, dan berbeda dari perayaan tahun-tahun sebelumnya.
Tahun ini perayaan dugderan dimeriahkan dengan penampilan Pasukan Bregada dan dan Srikandi Sorogeni.
Baca Juga: Gubernur Bali Tolak Kedatangan Timnas Israel U-20 di Pulau Dewata
Bahkan, ada tradisi serta beberapa fakta unik lainnya. Apa sajakah itu? Yuk simak seperti dikutip dari berbagai sumber.
1. Dugderan Dikemas Penuh Sejarah dan Paling Meriah
Dugderan tahun 2023 dikemas dengan mengusung tema pengangkatan kembali cerita sejarah yang tercermin dari perarakannya.
Dikutip dari Instagram resmi @disbudparkotasemarang, dugderan ini berbeda dari tahun sebelum-sebelumnya.
“Dugderan Dikemas Penuh Sejarah, Dijamin Semakin Meriah - Dugderan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Dugderan akan berlangsung semakin meriah,” tulis Disbudpar Kota Semarang.
Baca Juga: Ini Alasan Jangan Beli Set Top Box Dulu, Tinggal Daftar Kesini Dapat STB Gratis, Online Lho!
2. Tradisi Gebyuran Bustaman
Tradisi Gebyuran Bustaman merupakan salah satu tradisi unik karena warga melakukan aksi menyiram diri sendiri secara beramai-ramai.
Tradisi ini melambangkan upaya menyucikan diri selama bulan Ramadhan.
Tradisi ini juga merupakan warisan turun-temurun di kota Semarang.
Artikel Terkait
Sambut Ramadhan, Seluruh Pelajar Kota Semarang Lakukan Pawai dan Upacara Dugderan di Simpanglima
Gelar Prosesi Dugderan, Pemkot Semarang Lakukan Penutupan Jalan dan Rekayasa Lalu Lintas
Tetap Meriah Meski Diguyur Hujan, 6.400 Peserta Ramaikan Karnaval Dugderan
Pawai Dugderan Semarang Digelar Selasa 21 Maret 2023, Catat Rute dan Rekayasa Lalu Lintas yang Dilakukan
Mbak Ita: Sedulur Kota Semarang, Saksikan Prosesi Dugderan, Monggo Bisa Hadir Langsung di Halaman Balai Kota