Tetap Meriah Meski Diguyur Hujan, 6.400 Peserta Ramaikan Karnaval Dugderan

SEMARANG,suaramerdeka.com - Sebanyak 6400 pelajar karnaval Dugderan di Lapangan Simpanglima Semarang diguyur hujan, Senin (20/3/2023).

Meskipun demikian tak menyurutkan semangat mereka untuk tetap melakukan pawai berkeliling dari Simpanglima hingga Taman Indonesia Kaya dalam karnaval Dugderan Semarang.

Peserta Karnaval Dudgeran Semarang mengenakan pakaian adat dari berbagai macam budaya, ada pakaian adat Jawa, Cina, Arab.

Baca Juga: 4 Tips Praktis Agar Tanaman Aglonema Rimbun Cepat Bertugas, Jadi Bisnis Cuan yang Menjanjikan

Mereka para peserta Dugderan Semarang para pelajar yang terdiri dari TK, SD dan SMP ini bersorak-sorai ditengah guyuran hujan.

Dengan membawa hiasan warna warni kembang manggar hingga patung warag ngendog dan barongsai, mereka ada yang bersorak

"Ramadhan tiba... Ramadahan tiba... ". Ada pula yang bersorak " Saur... Saur... Saur... ".

Baca Juga: 6 Keistimewaan Weton Senin Kliwon yang Besok Selasa Legi, Punya Bakat Cerdas Jangan Mau Jadi Sekretaris

Sorakan tersebut seakan menandakan kegembiraan mereka dalam menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan.

"Sebentar lagi seluruh umat Islam di penjuru dunia akan memasuki bulan suci Ramadhan,''

''Di Kota Semarang ada tradisi Dugderan yang dilaksanakan secara turun temurun ini," ujar Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin mewakili Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. 

Baca Juga: Bocoran 7 Tanaman Pengusir Nyamuk di Rumah, Nomor 6 Belum Banyak yang Tahu

Kata Iswar, setelah pandemi covid-19, Kota Semarang bisa kembali menyelenggarakan Dugderan. 

Dugderan merupakan upacara cerminan dari tiga etnis yang mendominasi masyarakat Kota Semarang yakni etnis Jawa, Tionghoa dan Arab.