Nguri-uri Budaya Pesantren Lewat Festival Albanjari di Suraukami Semarang, Robbi Fanfa'na Lolos Jadi Jawara

SEMARANG,suaramerdeka.com - Kesenian hadrah Albanjari mulai dihidupkan.

Melalui sebuah festival, diharapkan kesenian tradisional yang hidup di pondok pesantren bisa tampil di depan khalayak.

Inilah yang melatarbelakangi Pesantren dan Rumah Kebudayaan Suraukami di Pedalangan, Banyumanik, menyelenggarakan festival untuk tinggal Jateng dan DIY, Minggu (19/3/2023).

Baca Juga: 6 Keistimewaan Weton Senin Kliwon yang Besok Selasa Legi, Punya Bakat Cerdas Jangan Mau Jadi Sekretaris

Ketua Aliansi Albanjari Jawa Tengah (Abjat) Irhas mengatakan, dirinya mengapresiasi pihak Suraukami dengan gelaran festival itu.

Setidaknya turut nguri-uri kebudayaan yang hidup dalam dunia pesantren yang lamat-lamat mulai hilang.

Festival yang digelar dalam rangka Haul Kyai Abdurrahman Bin Abi Dzaarin dan Habib Thoha Bin Hasan tersebut tergolong sukses.

Baca Juga: 4 Tips Praktis Agar Tanaman Alonema Rimbun Cepat Bertugas, Jadi Bisnis Cuan yang Menjanjikan

"Di Jawa Tengah terbilang cukup jarang ya ada Festival Albanjari. Untuk lomba sebesar ini, di Suraukami ini menurut saya sangat sukses," ungkapnya.

Irhas yang juga peserta lomba dengan Grup Adidas itu menambahkan, jarang sekali Festival Albanjari yang menggunakan sistem final.

Biasanya, kata dia, sejumlah peaerta hanya mendapatkan satu kesempatan untuk unjuk gigi.

Baca Juga: 3 Langkah Mudah Cari Siaran TV Digital Tanpa STB, Terlanjur Beli Simpan Saja Set Top Box di Lemari

"Pertama kali di Jawa Tengah untuk lomba Albanjari ada sistem final. Biasanya setelah main sekali, ya sudah. Langsung diumumkan pemenangnya," jelasnya.