TABANAN, suaramerdeka.com - Program Zarkasi (ziarah dan rekreasi) yang dilaksanakan siswa kelas kelas XI Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Salatiga ke Bali.
Diisi dengan belajar di Pondok Pesantren (Ponpes) Alquran Raudlotul Huffadz, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.
Siswa mendapat bimbingan langsung dari pendiri dan pengasuh KH Nurhadi. KH Nurhadi berasal dari Bonang Kabupaten Demak.
Dia pernah nyantri di Ponpes Poncol, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang.
KH Nurhadi juga merupakan santri KH Arwani Kudus yang kemudian hijrah.
Mendirikan Ponpes Alquran Raudlotul Huffadz pada Tahun 1980 di Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali.
Nama ponpes tersebut juga merupakan usulan KH Arwani Kudus.
Dimulai dari kontrak rumah di salah satu sudut tempat tersebut, kini ponpes tersebut sudah besar dengan jumlah santri mencapai 340 orang.
KH Nurhadi mengingatkan kepada siswa MAN Salatiga bahwa bila ingin mulya, sukses, dan merasa nikmat di dunia dan akhirat, maka taat dan hormat kepada guru.
''Taat dan hormat kepada guru merupakan kunci sukses hidup di dunia dan akhirat,'' ujar kiai al hafidz atau hafal Alquran tersebut.
KH Nurhadi juga menceritakan, keberkahan dirinya dan satri di Ponpes Alquran Raudlotul Huffadz, karena selama ini taat pada para kiai.
Artikel Terkait
Ponpes Ma’had Tahfidz MAJT-Baznas Akan Cetak Imam Masjid Hafal Quran
Muktamar KMF Ke-3, Taj Yasin Minta Organisasi Ponpes Rajut Kolaborasi Antar Generasi dan Kuatkan Identitas
Kembangkan UMKM Ekraf, Sandiaga Uno Kolaborasikan Ponpes Fadhlul Fadhlan - Santri Digitalpreneur
Sosialiasi UU Pesantren Penting, Beri Informasi Jika Pendidikan di Ponpes Sudah Diakui Negara
KH Syamsul Maarif, Perintis Ponpes Nurul Huda