Bukan Hanya di Semarang, Tradisi Dugderan Ternyata Ada di Kaliwungu Juga Simak Perbedaanya

KENDAL, suaramerdeka.com - Ternyata tradisi dugderan dalam menjelang bulan Ramadan bukan hanya di Kota Semarang saja, Kota Kaliwungu Kabupaten Kendal pun melakukan tradisi ini juga.

Tradisi dugderan di Kaliwungu hampir mirip dengan kota Semarang, namun ternyata memiliki perbedaan juga.

Jika di Semarang tradisi dugderan terdapat ikon warak ngendog yang berwujud hewan berkaki empat dengan kepala mirip naga.

Baca Juga: Terungkap, Rahasia Bikin Tanaman Aglonema Kocin Jadi Subur dan Rimbun, Gak Keriting dan Cacat Lagi

Namun, di Kaliwungu memiliki ikon ndog mimi, merupakan jajanan khas yang selalu ada saat dugderan atau tukudher.

Bukan hanya itu juga, terdapat makanan sumpil yang khas Kaliwungu bahkan sangat diburu oleh para pengunjung ketika tradisi dugderan digelar.

Namun tradisi tersebut sama-sama sebagai budaya yang diselenggarakan menjelang bulan suci Ramadan.

Baca Juga: Tanaman Aglonema Sakit? Begini Cara Mengatasinya, Jangan Takut Membongkar Media Tanam

Ndog mimi makanan yang hanya ada saat menjelang puasa pun sangat dinanti-nanti oleh pengunjung pula.

Lalu apakah ndog mimi itu?

Kepiting tapal kuda atau Horseshoe crab, merupakan salah satu seafood yang sangat langka di dunia.

Baca Juga: Gak Boleh Asal Saat Menjemur Tanaman Aglonema, Cek Dulu Waktunya

Bentuk kepiting ini perpaduan laba-laba dan kutu raksasa bahkan makhluk ini merupakan makhluk yang tertua di bumi.

Meskipun hewan ini beracun tapi daging dan telurnya bisa diolah dan dikonsumsi kok sehingga memerlukan keahlian yang khusus untuk membuat ndog mimi.

Biasanya dipadukan dengan kelapa diparut serta bumbu-bumbu yang lainnya sehingga ndog mimi terasa sedap.