DEMAK, suaramerdeka.com - Konferensi Cabang GP Ansor Kabupaten Demak yang digelar di YPI Hidayatul Mubtadi'in, Bulusar, Sayung berakhir ricuh, Senin malam (27/02).
Ratusan pengurus ranting dan banser memprotes setelah menyusul proses konferensi yang dinilai penuh dengan perencanaan dan kecurangan.
Protes meningkat karena beberapa peserta yang memiliki hak suara dan memenuhi syarat ditolak masuk.
Tidak kurang dari 700 anggota Banser dari berbagai PAC juga dilarang berpartisipasi dalam prosesi.
Akibatnya terjadi perselisihan dengan penyelenggara hingga terjadi aksi dorong pintu.
Namun tak butuh waktu lama akhirnya mereka bisa masuk setelah jumlah banser yang datang semakin banyak.
Sementara itu, mantan Ketua PC GP Ansor Demak Nurul Muttaq, yang merasa menjadi bagian dari sasaran unjuk rasa, dikabarkan kabur dengan keluar lewat jendela belakang sekolah tempat kejadian itu terjadi.
Watsiq mengatakan, terdapat SK Pengurus Ranting GP Ansor yang pasif atau tidak aktif dan tidak diingatkan tentang proses restrukturisasi, namun surat rekom justru masuk.
Selain itu terdapat 11 pengurus ranting GP Ansor di beberapa desa di wilayah Guntur tidak melaksanakan SK tersebut hanya karena masalah teknis sehingga tidak bisa menghadiri konferensi tersebut.
Lalu ada juga terdapat 16 pengurus ranting GP Ansor di Kecamatan Dempet bersama 1 PAC yang mendukung Lathifa Fahr.
Namun saat dikonfirmasi ke desa Merak, Harjowinangun, Sidomulyo dan Brakas tidak merasa ada sangkut paut tanda tangan dan dukungannya. Artinya, ada dugaan pemalsuan dukungan.
“Maka, kami sebagai kader Ansor sangat kecewa dengan hasil konfercab karena prosesnya yang tidak sehat, tidak fair dan tidak terbuka."
Artikel Terkait
LBH GP Ansor Soal Permintaan Maaf Rafael Alun Ayah Tersangka Dandy: Kami Terima, Proses Hukum Tetap Berlanjut
Jalin Sinergitas, Banser, GP Ansor dan Polres Grobogan Gelar Surban Cup
Ketua PP GP Ansor Yaqut Cholil : Politik Identitas Bahayakan Bangsa
Konfercab GP Ansor Demak Berakhir Ricuh, Disinyalir Banyak Kecurangan