Tugas Istri Bernilai Dunia Akhirat

- Jumat, 27 Januari 2023 | 06:35 WIB
Prof Dr Sri Suhandjati, Ketua MUI Jateng bidang PRK. (foto: dok penulis)
Prof Dr Sri Suhandjati, Ketua MUI Jateng bidang PRK. (foto: dok penulis)

PERAN istri dalam rumah tangga, menimbulkan beragam pandangan. Ada yang menilai rendah, karena dipandang dari hasil kerjanya tidak menghasilkan uang.

Oleh karenanya ada sebagian ibu yang malu untuk mengakui profesinya sebagai ibu rumah tangga.

Padahal pekerjaan sebagai isteri dan ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang mulia.

Dalam pandangan Ulama besar dari Semarang, bernama kiai Soleh Darat, tugas seorang isteri sebagai pendamping suami, mempunyai nilai ibadah.

Karena isteri pada hakekatnya melakukan pekerjaan untuk menolong suaminya, sehingga suami mempunyai waktu untuk beribadah.

Baca Juga: Berapa Hari Sebaiknya Puasa Rajab? Simak Jadwal, Niat dan Tata Caranya Melaksanakannya

Tanpa bantuan isterinya, seorang suami akan kehilangan banyak waktu ibadahnya, karena harus mengurus sendiri keperluan hariannya seperti memasak untuk mencukupi kebutuhan makan dan minumnya serta kebutuhan pokok lainnya.

Andaikata semua keperluan sehari hari itu harus diurus sendiri oleh suami,,maka akan habislah waktunya.

Akibatnya, sedikit sekali waktu yang bisa digunakan untuk beribadah.

Karena itu,menurut kiai Saleh Darat, seharusnya laki laki dapat menghargai isterinya, sebagaimana suami juga mengharapkan isteri untuk menghormatinya.

Kesadaran akan arti pentingnya peran isteri bagi dunia dan akherat suami, dikemukakan oleh kiai Saleh Darat melalui kitab fikih, agar ajaran Islam yang memberikan kedudukan perempuan sejajar dengan laki laki, dapat diterima oleh masyarakat sebagai ketentuan syariat Islam yang secara nyata dapat membawa kebahagiaan hidup berkeluarga.

Baca Juga: Niat Puasa Sunnah Bulan Rajab 2023, Lengkap Arab, Latin dan Terjemahnya, Ini Keutamaan dan Waktunya

Kesejajaran antara laki laki dengan perempuan dalam rumah tangga tersebut, sangat penting artinya bagi pendidikan anak anak.

Anak anak yang dibesarkan dalam keluarga yang ibu dan ayahnya saling menghargai, akan meniru apa yang dilihat dalam keluarganya.

Kelak mereka akan mampu, membina rumah tangga bahagia, sebagaimana yang telah dilakukan orang tuanya.

Halaman:

Editor: Rosikhan Anwar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kilau Kalam: Mewaspadai Tamak

Rabu, 29 Maret 2023 | 05:50 WIB

Kilau Kalam: Sinau untuk Tidak Berbohong

Selasa, 28 Maret 2023 | 05:30 WIB
X