TASIKMALAYA, suaramerdeka.com - Tahun Baru Islam saat ini sebagai momentum menyegarkan dan mengaktualkan kembali tradisi lawas orang Indonesia.
Tradisi lawas itu gotong royong orang Indonesia melalui solidaritas saling bantu sesama setelah menghadapi kepahitan hidup karena pandemi.
Hal itu disampaikan akademisi Dosen Institut Agama Islam Cipasung (IAIC) Tasikmalaya Asep M Tamam.
Baca Juga: Lima Keutamaan Puasa Muharram, Puasa Hari Asyura Hapus Dosa Setahun yang Telah Lewat
Menurut Asep, gotong royong atau solidaritas di tengah pagebluk, sudah mulai muncul di tengah masyarakat.
"Karena Muharam, Tahun Baru (Hijrah) itu identik dengan hijrah, harus ada tanda dengan karakter yang sangat terpuji, dan yang bisa diangkat (di tengah pandemi, yakni), solidaritas," kata Asep, seperti yang dikutip suaramerdeka.com dari pikiran-rakyat.com, senin, 9 Agustus 2021.
Ditambahkannya, orang Indonesia punya karakter kepedulian sosial yang tinggi di dunia.
Baca Juga: Pesan Kiai Agus Ramadhan saat Lantik Pengurus Pesantren Durrotu Aswaja Semarang
Asep mencontohkan, bantuan warga yang mengalir guna penanganan bencana di Aceh tersebut begitu besar saat itu.
Begitu pula yang terjadi saat Yogyakarta dilanda gempa pada 2006.
Sehingga bekal kedermawanan dan gotong royong yang telah melekat itu mesti berlanjut dalam mengarungi pagebluk Covid-19.
Artikel ini telah dimuat di pikiran-rakyat.com dengan judul: Tahun Baru Islam, Momen Hijrah Tumbuhkan Solidaritas Hadapi Pagebluk Covid-19
Artikel Terkait
Puluhan Anak PAUD Berikan Bunga ke TNI Brebes di Tahun Baru Islam
Tahun Baru Islam dan Hijrah Kemanusiaan
Tahun Baru Islam dan Hijrah Kemanusiaan
Pertamina MOR IV Antisipasi Stok BBM dan LPG Aman Saat Libur Panjang Tahun Baru Islam
Meski Libur 11 Agustus 2021, Tahun Baru Islam Tetap 1 Muharram 1443 H