Pitutur: Gemi, Mastiti dan Ngati-ati

- Jumat, 27 Januari 2023 | 06:11 WIB
Ketua Umum MUI Jateng, Dr KH Ahmad Darodji MSi. (suaramerdeka.com/dok)
Ketua Umum MUI Jateng, Dr KH Ahmad Darodji MSi. (suaramerdeka.com/dok)

GEMI itu artinya hemat, berlaku efisien.

Nastiti itu cermat, artinya memperhitungkan segala aspek dari apa yang akan dilakukannya atau yang sedang direncanakanny, serta dampaknya apakah positif atau negatif.

Ngati-ati, sudah jelas, yaitu berhati-hati.

Tiga kata itu adalah satu rangkaian yang dituangkan dalam satu pitutur di atas, meskipun sering juga masing-masing disampaikan secara mandiri terpisah dari yang lain.

Pitutur itu mengajari kita agar sebelum bertindak, kita menyusun perencanaan yang komprehensif, agar hasilnya maksimal sesuai apa yang diharapkan.

Baca Juga: Berapa Hari Sebaiknya Puasa Rajab? Simak Jadwal, Niat dan Tata Caranya Melaksanakannya

Ketepatan menyusun rencana sering dikatakan sebagai separuh keberhasilan.

Gemi mengajari kita agar apa yang kita rencanakan itu efisien, tak ada pemborosan.

Perhitungkan hasil setiap rupiah yang akan dikeluarkan. Tetapi gemi bukan berarti pelit.

Keluarkan apa yang memang harus dikeluarkan karena bila tidak tujuanpun tak akan dicapai.

Nastiti atau kecermatan juga perlu ada dalam penyusunan rencana itu.

Cari bahkan pelajari kemungkinan adanya sesuatu yang akan mendukung atau menghambat rencana kita.

Baca Juga: Niat Puasa Sunnah Bulan Rajab 2023, Lengkap Arab, Latin dan Terjemahnya, Ini Keutamaan dan Waktunya

Temukan kekuatan diri dan kembangkan kekuatan itu untuk mempermudah tercapainya tujuan.

Temukan pula kelemahan diri untuk diatasi sehingga tidak menjadi batu sandung nantinya.

Halaman:

Editor: Rosikhan Anwar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X