Karena perannya, ia dijuluki "Orang Tua Besar" (The Grand Old Man) yang sangat dihormati di meja perundingan.
Agus Salim merupakan ulama yang moderat sekaligus bapak bangsa yang cendekia.
Baca Juga: Niat Puasa Sunnah Bulan Rajab 2023, Lengkap Arab, Latin dan Terjemahnya, Ini Keutamaan dan Waktunya
Ia pernah menjabat beberapa kali sebagai menteri luar negeri pada Kabinet Syahrir II 1946 dan Kabinet III 1947, Menteri Luar Negeri Kabinet Amir Syafrudin Menteri Luar Negeri Kabinet Hatta 1948-1949.
Namun tak seperti dibayangkan oleh banyak orang, ulama diplomat yang besar jasanya terhadap kemerdekaan dan konsen pada pengembangan pendidikan di Indonesia ini adalah sosok yang bersahaja.
Kesederhanaan Agus Salim terlihat dari kebiasaan beliau mengenakan sarung pada acara-acara kenegaraan.
Bahkan ia dan keluarganya tak memiliki rumah tetap melainkan hanya kontrak dan harus berpindah-pindah sepanjang hidupnya.
*H Samsudin Salim MAg, (Dosen FAI Unissula).
Artikel Terkait
Kepemimpinan di Pesantren Bercorak Individual-Kolektif, Berkiblat ke Individual Kiai
Kiai Rifa'i Idris, Penulis Buku Best-Seller dari Cepu Blora
Kiai Umar Bobosan, Pernah Jadi Lurah Pondok Tremas
Kiai "Penghulu" Masruri, Pensiun Dini dan Pilih Mulang Santri
Kiai Muslich Karangsuci, Perintis Kanwil Kemenag RI