KH Agus Salim Pembelajar yang Bersahaja

- Jumat, 27 Januari 2023 | 06:04 WIB
KH Agus Salim. (suaramerdeka.com/dok)
KH Agus Salim. (suaramerdeka.com/dok)

KH AGUS SALIM lahir pada 8 Oktober 1884 di Kota Gadang, Bukittinggi, Sumatera Barat.

Beliau adalah pahlawan kemerdekaan Indonesia yang tidak berjuang dengan bambu runcing atau senjata api, tapi menggunakan intelektualitas dan kepandaiannya dalam berdiplomasi.

Sejak kecil, Agus Salim merupakan petualang ilmu. Ia sosok pembelajar yang haus akan pengetahuan.

Ayahnya, Sutan Muhammad Salim, telah menanamkan pentingnya mencari ilmu bagi putranya.

Pendidikan Agus Salim dimulai dari EuropeescheLagere School (ELS) pada 1898 atau sekolah khusus anak-anak Eropa, kemudian dilanjutkan ke Hoogere Burger school (HBS) pada 1903 di Batavia.

Baca Juga: Aspal Plastik dan Fungsi Kekhalifahan

Sejak kecil, Agus Salim sudah tampak kecerdasannya. Ia meraih nilai terbaik di HBS.

Ia juga berhasil menguasai sedikitnya tujuh bahasa asing dalam usia relatif muda, yaitu Arab, Belanda, Inggris, Turki, Perancis, Jepang dan Jerman.

Ia pun sempat belajar di Makkah mendalami ilmu agama Islam dengan pamannya Syeikh Khatib al-Minangkabawi yang saat itu menjadi Imam di Masjidil Haram.

Di samping ilmu-ilmu agama, Syeikh Khatib juga mengajarkan Salim ilmu diplomasi dalam hubungan internasional.

Kecintaannya kepada ilmu membuat Agus Sali menjadi sosok pembelajar yang luar biasa.

Baca Juga: Berapa Hari Sebaiknya Puasa Rajab? Simak Jadwal, Niat dan Tata Caranya Melaksanakannya

Bahasa asing yang dikuasai dan ilmu diplomasi yang dipelajari dari gurunya mengantarkannya menjadi seorang diplomat ulung.

Karirnya sebagai diplomat berawal ketika Belanda menawarkan kepadanya untuk menjadi penerjemah pada Konsulat Belanda di Jeddah pada 1906 sampai 1911.

Puncaknya, pada 1946-1950 ketika ia mendapatkan peran penting dalam upaya mempertahankan Indonesia di meja-meja perundingan.

Halaman:

Editor: Rosikhan Anwar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X