Wanita Bekerja dan Mengejar Karir, ini Harus Terkendali Agar Fokusnya Terbagi, Buya Yahya

- Sabtu, 21 Januari 2023 | 19:07 WIB
Tipe Wanita Karir Yang Cocok Di Jadikan Seorang Istri Di Masa Depan (Pixabay)
Tipe Wanita Karir Yang Cocok Di Jadikan Seorang Istri Di Masa Depan (Pixabay)

suaramerdeka.com - Karir sendiri berasal dari Bahasa Belanda “ kariere” yang artinya adalah pekerjaan yang ditekuni sampai sukses.

Kata “karir” mungkin sudah terdengar tidak asing di telinga kita.

Maknanya kalau ditafsiri dengan sederhana mungkin adalah wanita yang berprofesi alias bukan seorang ibu rumah tangga saja, namun juga menopang kehidupan rumah tangganya dari segi finansial.

Baca Juga: Kok Bisa to Cak Kau Sebut Presiden Jokowi itu Firaun? Sadis Nian Kau ini

Ada pendapat lain bahwa karir tidak hanya dikaitkan dengan penghasilan materi, hal ini menunjukkan perbedaan kedudukan antara pekerjaan karir dengan pekerja atau buruh.

Di era moderen kini, umumnya berkarir dilatar belakangi untuk meningkatkan status sosial, menjalankan tugas politik, sosial, budaya, hukum, dan agama.

Karir adalah suatu pekerjaan yang harus dilakukan dengan ilmu tertentu atau keterampilan tertentu.

Baca Juga: Mungkinkah Pernikahan Dude Harlino dan Alyssa Soebandono Seperti Lesti Kejora dan Rizki Billar?

Dengan hal ini, wanita karir adalah wanita yang melakukan pekerjaan terus-menerus sampai sukses, baik yang termotivasi dalam hal ekonomi, sosial, budaya, maupun yang lainnya.

Islam, membolehkan wanita bekerja di bidang kemampuannya asal disesuaikan dengan kodrat kewanitaannya. "Yakni kodrat biologis dan mentalnya."

Dengan memerhatikan uraian itu, jelaslah bahwa Islam sama sekali tidak pernah menganggap wanita hanya sebagai penganggur, atau harus di rumah saja, seperti yang dituduhkan sejumlah kalangan.

Baca Juga: Berawal dari Impian, Kita Mulai Melangkah, Selangkah Demi Selangkah, Pasti Sukses

"Sebaik-baik canda seorang Muslimah di rumahnya adalah bertenun," demikian sabda Nabi Muhammad SAW yang menekankan agar wanita juga harus tekun berkarya.

Meski begitu, dalam bekerja, ada tiga hal harus dipertimbangkan, yakni faktor kelemahan fisik wanita, tugas alamiahnya, serta etika yang harus ditaati.

Bahwa dengan fisik yang tidak sekuat kaum lelaki, wanita dianjurkan tidak melakukan pekerjaan berat maupun yang beresiko.

Halaman:

Editor: Ahmad Rifki

Artikel Terkait

Terkini

Istitha'ah dalam Berhaji

Kamis, 1 Juni 2023 | 21:59 WIB

Pancasila dan Dukungan Kultural

Kamis, 1 Juni 2023 | 21:11 WIB
X