Kata Gus Baha : Ternyata Barang Mewah Bukan Hanya Uang, Tapi Juga Kesempatan Hidup Tenang dan Bahagia.

- Jumat, 20 Januari 2023 | 19:59 WIB
Kata Gus Baha : Ternyata Barang Mewah Bukan Hanya Uang, Tapi Juga Kesempatan Hidup Tenang dan Bahagia. (foto : youtube.com/krapyaktv)
Kata Gus Baha : Ternyata Barang Mewah Bukan Hanya Uang, Tapi Juga Kesempatan Hidup Tenang dan Bahagia. (foto : youtube.com/krapyaktv)

SUARAMERDEKA.COM –  Kata Gus Baha : Ternyata Barang Mewah Bukan Hanya Uang, Tapi Juga Kesempatan Hidup Tenang dan Bahagia.

Namun, alih-alih semakin tenang, pikiran malah lebih sering was-was atau overthinking.

Menariknya, Gus Baha punya rahasia hidup tanpa overthinking.

Dengan gaya karismatiknya, Gus Baha menegaskan bahwa setiap orang memang seharusnya bahagia, tenang serta sembuh dari deraan penyakit was-was atau overthinking.

Sebagai permulaan, Gus Baha mengatakan dalam salah satu kajiannya bahwa alasan kita terus memikirkan hal-hal yang tidak perlu, negatif atau menakutkan adalah karena kita lupa bahwa pikiran positif itu ada.

Baca Juga: Kata Gus Baha, Kalau Kamu Kena PHK Berarti Allah Sudah Siapkan Pekerjaan yang Jauh Lebih Baik Buatmu

Melalui gaya dakwahnya yang menggunakan bahasa sehari-hari yang ringan dan mudah dipahami, Gus Baha ingin mengingatkan sekaligus mengajak bahwa hidup ini tidaklah sulit untuk dijalani.

Dilansir dari You Tube dakwah vidgram, Gus Baha menjelaskan bahwa bahagia itu diciptakan oleh diri sendiri.

Gus Baha melanjutkan dakwahnya dengan mengatakan bahwa rasa was-was atau overthinking ini berasal dari nafsu.

Karena nafsu merupakan salah satu penghalang utama bagi orang yang ingin hidup bahagia.

Baca Juga: Kata Gus Baha, Kalau Mau Jodoh Kamu Cepet Datang Maka Perbanyaklah Beristighfar

Lebih lanjut, sulit bagi siapa pun yang ingin menemukan kebahagiaan jika masih mengejar nafsu tersebut.

Gus Baha mengatakan bahwa perasaan was-was atau overthinking dalam surat An Naas  adalah perasaan yang memperburuk hubungan hambanya dengan Allah.

Sehingga kita harus berlindung darinya. Was-was membuat seseorang melupakan sifat halusnya Allah yang Maha baik. Kemudian was-was selalu mengingatkan kita akan perilaku kita yang buruk atau negatif.

"Bentuk was-was misalkan saat mengaji kita tidak paham-paham itu kan membuat hati tersiksa. Tapi kalau dipikirkan sisi positifnya dengan mengingat bahwa orang yang mengaji didoakan langit dan bumi, didoakan ikan-ikan.

Halaman:

Editor: Imron Rosadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Istitha'ah dalam Berhaji

Kamis, 1 Juni 2023 | 21:59 WIB

Pancasila dan Dukungan Kultural

Kamis, 1 Juni 2023 | 21:11 WIB

Kemandirian dalam Pernikahan Usia Dini

Kamis, 18 Mei 2023 | 19:30 WIB

KH Abul Fadhol, Ulama Zuhud Kelahiran Sedan

Kamis, 18 Mei 2023 | 19:23 WIB

Penamaan Tipologi Masjid di Indonesia

Kamis, 18 Mei 2023 | 18:51 WIB
X