Mengenal Sosok Santo Bonifasius, yang Mengenalkan Pohon Natal dari Cemara

- Jumat, 23 Desember 2022 | 20:59 WIB
Santo Bonifasius yang mengenalkan pohon cemara sebagai pohon Natal (SM/dok Wikipedia)
Santo Bonifasius yang mengenalkan pohon cemara sebagai pohon Natal (SM/dok Wikipedia)


suaramerdeka.com - Suasana Natal identik dengan dekorasi pohon Natal yang disertai pernak-pernik lainnya.

Dekorasi pohon Natal tak hanya di gereja, tetapi sejumlah pusat perbelanjaan dan rumah -rumah umat Kristiani.

Sesungguhnya pohon Natal terbuat dari pohon cemara. Tetapi kenapa pohon cemara yang dipilih sebagai pohon Natal ?

Dilansir dari laman katolikpedia.id, pohon Natal diperkenalkan oleh Santo (St) Bonifasius yang memiliki nama asli Winfrid.

Baca Juga: Tak Hanya untuk Natal, Ini Manfaat Pohon Cemara yang Jarang Diketahui

Di masa mudanya, Winfrid memiliki ketertarikan untuk bergabung dengan biara Benediktin, meskipun tak medapatkan dukungan penuh dari orangtuanya.

Pada tahun 716, dirinya mendengar kabar bawa Paus Gregorius II (715-731) akan mengirim beberapa misionaris ke Jerman. Ia akhirnya memutuskan ke Roma untuk bergabung sebagai misionaris.

Tanggung jawab baru Bonifasius sebagai seorang uskup di zaman itu bukan hal mudah.

Dirinya harus mengubah cara berpikir warga yang masih kendal dengan pemujaan kepada Dewa Thor sebagai dewa mereka.

Baca Juga: Bukan Dongeng, Ini Alasan Burung Garuda Jadi Lambang Negara Indonesia dan Sejak Kapan Ditetapkan

Bonifasius tahu bahwa di musim dingin penduduk dewa Geismar berkumpul di bawah sebuah pohon Oak besar yang didedikasikan sebagai tempat pemujaan untuk Dewa Thor.

Saat itu, tepatnya di malam Natal, Bonifasius beserta beberapa rekannya melakukan perjalanan ke daerah Gismar, Jerman.

Setibanya di daerah tersebut, mereka mendapati warga setempat tengah berkumpul di hutan, tepat di bawah pohon Ooak untuk melakukan pemujaan kepada dewa Thor.

Bonifasius kemudian mengambil kapak dan menebang pohon oak tersebut. Di balik pohon Oak raksasa itu, ada pohon cemara muda.

Bonifasius berbicara kepada banyak orang bawah malam itu tidak akan ada kurban darah manusia.

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Istitha'ah dalam Berhaji

Kamis, 1 Juni 2023 | 21:59 WIB

Pancasila dan Dukungan Kultural

Kamis, 1 Juni 2023 | 21:11 WIB

Kemandirian dalam Pernikahan Usia Dini

Kamis, 18 Mei 2023 | 19:30 WIB
X