Istimewa, Keutamaan dan Manfaat Surat An Nas Diantaranya Sebagai Doa Pelepas Sihir

- Rabu, 26 Oktober 2022 | 12:31 WIB
Berdoa/Ilustrasi istimewa
Berdoa/Ilustrasi istimewa

Suaramerdeka.com - Surat An Nas mempunyai keutamaan dan manfaat yang luar biasa.

Surat An Nas dapat diamalkan pada aktifitas sehari-hari.

Surat An Nas terdiri dari 6 ayat.

Surat An Nas adalah golongan Surat makkiyah yaitu Surat yang turun di kota Makkah.

Baca Juga: Ide Jualan Kekinian, Modal 2 Ribu Bisa Bikin Pangsit Goreng Balado

Berdasarkan penomeran mushaf Surat An Nas terdapat pada nomer Surat ke 114 juz 30 setelah Surat Al Falaq dan menjadi Surat terakhir dalam Al Qur'an.

Surat Al Falaq dan Surat An Nas disebut juga Surat Muawwidzatain yaitu dua Surat yang berisi permohonan perlindungan kepada Allah SWT. Kedua Surat tersebut dapat digunakan untuk memohon perlindungan dari kejahatan bangsa jin dan setan serta kejahatan manusia.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini adalah keutamaan dan manfaat dari Surat An Nas yang termasuk dalam Surat Muawwidzatain yaitu :

Baca Juga: Modal Roti Tawar Dapat Menjadi Pilihan Tepat Ide Jualan 1000an, Yuk Dicoba

1. Termasuk dalam Al-Mufashshal Nabi Muhammad SAW.

Surat An Nas adalah termasuk dalam Al-Mufashshal yang diberikan kepada Nabi Muhammad Saw. sehingga beliau memiliki keutamaan dan keistimewaan dibandingkan dengan nabi-nabi sebelumnya.

2. Surat yang menjadi pembebas Rasulullah dari sihir.

Zaim bin Arqam pernah bercerita bahwa Nabi pernah disihir oleh seorang Yahudi, hingga beliau sakit selama beberapa hari. Jibril pun mendatanginya dengan membaca Surat Mu'awwidzatain, dan berkata, “Seorang Yahudi telah menyihirmu dan telah mengikat beberapa bahul di sumur Fulan.”

Baca Juga: Ada 4 Manfaat Bawang Merah untuk Kesehatan Tubuh yang Perlu Anda Ketahui

Nabi mengutus Ali bin Abi Thalib untuk mengeluarkan buhul dari sumur tersebut dan membawanya kepada Baginda. Lalu Baginda memerintahkah Ali untuk melepaskan ikatan tersebut hingga Nabi dapat berdiri seakan-akan baru terlepas dari ikatan. Namun Baginda tidak menyampaikan hal tersebut kepada Yahudi yang telah menyihir itu. Aku juga tidak pernah lagi melihat mukanya. (HR. Ahmad, VII: 112)

Halaman:

Editor: Teguh Wirawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kilau Kalam: Mendulang Keberkahan Rizki

Jumat, 31 Maret 2023 | 05:25 WIB

Kilau Kalam: Mewaspadai Candu Duniawi

Kamis, 30 Maret 2023 | 08:10 WIB
X