SETIAP HARI, dari bangun tidur sampai tidur lagi, kita melakukan aktivitas yang sebagian menghasilkan sampah.
Hasil penelitian di Tanggungharjo, Bantul, menunjukkan bahwa setiap keluarga minimal menghasilkan sampah 2.5 kg/hari, dengan asumsi jumlah keluarga 5 orang.
Kalau dalam satu RT ada 80 Kepala Keluarga maka bisa dikalikan 80 KK, berarti sehari menghasilkan 2 kwintal sampah per hari.
Kalau sepekan? Sebulan? Setahun? Itupun pada hari biasa, belum lagi kalau ada perhelatan yang mengundang banyak tamu dari luar RT atau luar daerah. Pasti akan lebih banyak lagi sampah yang diproduksi.
Dari hulu, sampah berasal dari rumah kita. Makanan yang kita makan, kita beli di pasar atau super market dengan bungkus plastik, kardus, kertas, daun dan lain lain.
Sayur, buah, ikan, kita bersihkan baru kita masak dan kita makan. Semua menyisakan sampah.
Belum lagi kita belanja pakian, sabun, dan keperluan sehari-hari, pasti menyisakan sampah.
Karena itu supaya sampah tidak menjadi masalah bagi kehidupan kita, sudah seharusnya kita peduli dan mau mengelola sampah, yang kita mulai dari dalam rumah kita masing-masing.
Dampak sampah yang nyata bagi kehidupan kita, utamanya sampah plastic dan kain, yang bahkan ratusan tahun tidak bisa hancur, tentu akan merusak tanah sebagai sumberdaya air, dan tidak bisa ditanami karena beracun.
Akibatnya, sampah itu juga meracuni lingkungan, terutama hewan dan makhluk hidup yang lain.
Artikel Terkait
Surah Ali Imran Ayat 104 dengan Latin dan Artinya yang Membahas Kewajiban Dakwah
Islam Nusantara Perspektif Antropologis
Kiai Syatibi, Ulama Karismatik dari Kebumen
Pitutur: Memayu Hayuning Bawono Ambrasto Dur Angkoro