NAMA kecilnya Shauman; lahir di Kauman Surakarta pada Kamis Kliwon, 16 Mei 1889.
Di kemudian hari beliau lebih dikenal sebagai Prof KHR Muhammad Adnan.
Sang ayah, Kanjeng Raden Penghulu Tafsir Anom V, adalah ulama bangsawan dan abdi dalem Keraton Surakarta.
Beliau menjabat sebagai pengulu (qadli) di masa pemerintahan Sri Susuhunan Paku Buwono IX (1861-1893).
Tafsir Anom V memiliki sepuluh orang anak. Shaunan alias Muhammad Adnan merupakan anak keempat dari sepuluh bersaudara.
Adnan kecil belajar agama ilmu agama Islam dari sang ayah. Di samping itu, juga pula guru privat yang mengajar baca tulis.
Setamat pendidikan dasar di Sekolah Rakyat (SR), remaja Adnan melanjutkan studinya ke Madrasah Manba'ul Ulum Surakarta.
Selanjutnya, sekira usia 13 tahun Muhammad Adnan memperdalam ilmu agama di sejumlah pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Antara lain di Pesantren Mojosari Nganjuk asuhan Kiai Zaenuddin, Pesantren Mangunsari (Kiai Imam Bukhari), dan Pesanten Termas (Kiai Dimyati Abdullah).
Sekembali dari Termas, pemuda Adnan berguru kepada Kiai Idris di Pesantren Jamsaren.
Tahun 1908 sang ayah berencana mengirim beberapa anaknya ke Tanah Suci Makkah.
Singkat kisah, terpilihlah tiga nama: Muhammad Adnan, Sahlan, dan Ishom.
Sekembali dari Tanah Suci, mulailah Muhammad Adnan berdakwah bersama sang mertua KH Shafawi.
Bidang yang digelutinya ialah bidang keguruan dan pendidikan.
Beliau terlibat dalam pendirian Masjid Tegalsari Surakarta (1928), masjid 'swasta' tertua di Surakarta.
Artikel Terkait
Jarang Diketahui, Ternyata ada 6 Ghibah yang Diperbolehkan dalam Islam, Apa Saja?
Dahsyatnya Semburan Air Sumur Zam Zam, Mampu Mengeluarkan 691.2 Juta Liter per Hari
Jadwal Shalat untuk 4 Daerah di Jawa Tengah Periode Rabu, 20 Juli 2022 - Kamis, 21 Juli 2022
Jadwal Shalat untuk 4 Daerah di Jawa Tengah Periode Kamis, 21 Juli 2022 - Jumat, 22 Juli 2022
Bulan Muharam Sudah Dekat, Sambut dengan 4 Amalan Luar Biasa Ini, Apa Saja?
Lirik Sholawat Ahmad Ya Habibi dengan Bahasa Arab, Latin dan Artinya
MTQ dan Syiar Al-Qur’an