Bolehkah Puasa Dzulhijjah Digabung dengan Puasa Qadha? Buya Yahya Beri Penjelasan

suaramerdeka.com - Memasuki bulan Dzulhijjah, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah terutama di 10 hari pertama.

Mengapa demikian? Rupanya ada 3 waktu yang dianggap istimewa dalam Islam yakni 10 hari terakhir Ramadhan, 10 hari pertama Muharram dan 10 hari pertama Dzulhijjah.

Salah satu amalan yang bisa kita lakukan di bulan Dzulhijjah yakni melaksanakan puasa Dzulhijjah.

Baca Juga: Sedap, 6 Zodiak Ini Bakal Dilanda Banjir Uang yang Mengalir Deras, Senin 4 Juli 2022

Puasa Dzulhijjah sendiri dilakukan di hari 1-7 Dzulhijjah, sedangkan puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah 9 Dzulhijjah.

Bagi umat muslim yang masih memiliki tangggungan hutang puasa Ramadhan seperti sebagian besar perempuan apakah bisa melaksanakan puasa Dzulhijjah?

Berikut penjelasan Buya Yahya mengenai aturan puasa qadha dengan puasa Dzulhijjah.

Baca Juga: Kabar Gembira untuk 6 Zodiak, Bakal Berenang di Danau Keberuntungan, Senin 4 Juli 2022

Dikutip dari kanal Youtube Al-Bahjah TV pada Senin, 4 Juli 2022, Buya Yahya menjelaskan keutamaan bulan Dzulhijjah.

10 pertama bulan Dzulhijjah bahkan lebih istimewa dari 10 terakhir Ramadhan bila tak ada Lailatul Qadr.

“Tidak ada hari-hari yang lebih bagus untuk beramal melebihi 10 awal Dzulhijjah,” ucap Buya Yahya.

Baca Juga: Kisah Sejarah; Dream Theater, Progresif Rock dan Metal Itu Beda Tipis

Karena keistimewaannya tersebut itulah puasa Dzulhijjah dianjurkan bagi umat Islam.

Lebih lanjut Buya Yahya menerangkan boleh tidaknya seseorang menggabungkan puasa qadha dengan puasa Dzulhijjah.

Menurutnya apabila seseorang mempunyai hutang puasa wajib yakni puasa Ramadhan, maka orang tersebut dianjurkan untuk menyelesaikan hutangnya terlebih dahulu sebelum melakukan puasa sunnah.