SUARAMERDEKA.COM - Puasa Dzulhijjah merupakan salah satu ibadah sunnah yang dilakukan hari pertama sebelum Idul Adha 2022.
Bulan Dzulhijjah memiliki keutamaan yang baik dari Allah SWT. Sehingga umat Islam dianjurkan untuk melakukan ibadah sebanyak-banyaknya
Ibadah yang dapat dilakukan pada bulan Dzulhijjah ini banyak jenisnya, seperti membaca Al-Quran atau tadarus, sedekah dan puasa sunnah.
Baca Juga: Ajal Mendekat, Ini 6 Tanda Kematian yang Bisa Dilihat 40 Hari Sebelum Ajal Menjemput
Tak hanya itu, bulan Dzulhijjah juga memiliki banyak keutamaan bagi seorang Muslim. Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa Allah SWT mengistimewakan 10 hari Dzulhijjah.
“Tidak ada hari dimana amal saleh paling dicintai oleh Allah SWT daripada 10 hari (pertama di bulan Dzulhijjah),” (HR. Ibnu Majah).
Oleh karena itu, melaksanakan ibadah puasa pada sembulan hari pertama bulan Dzulhijjah, Allah SWT akan senantiasa mengampuni dosa-dosa seorang Muslim yang berpuasa.
Baca Juga: 4 Hormon Ini Bikin Bahagia dan jatuh Cinta, Ternyata Bisa Muncul Lewat Sentuhan dan Pijat, Ups!
Namun, puasa Dzulhijjah ini tak harus dilakukan secara terus menerus, sebab kembali kepada hukumnya yang sunnah.
Rasulullah SAW pun tidak melakukan puasa Dzulhijjah berturut-turut. Hal ini dikarenakan beliau khawatir nantinya umat Muslim akan mengira puasa Dzulhijjah ini wajib.
مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- صَائِمًا فِى الْعَشْرِ قَطُّ
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada sepuluh hari bulan Dzulhijah sama sekali.” (HR. Muslim no. 1176).
Baca Juga: Waspada! Bukan Batuk atau Demam, Ini Gejala Terbanyak Dialami pada Gelombang Corona Kali Ini
Mengenai riwayat di atas, para ulama menjelaskan bahwa alasan Rasulullah meninggalkan puasa Dzulhijjah tersebut adalah karena beliau khawatir umat Muslim menganggap puasa tersebut wajib. (Fathul Bari, 3: 390, Mawqi’ Al Islam)
Dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya," HR. Abu Daud no. 2437.
Artikel Terkait
Apakah Puasa Dzulhijjah Harus Dilakukan 9 Hari Berturut-turut? Ini Penjelasan Lengkapnya
Hari Raya Idul Adha 1443 H Jatuh 10 Juli 2022, Kapan Jadwal Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah?
Perbedaan Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah Lengkap dengan Bacaan Niatnya
Puasa Sunnah Jelang Idul Adha 2022 : Puasa Dzulhijjah, Arafah hingga Tarwiyah, Catat Waktu Pelaksanaanya
Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah dengan Teks Arab Latin
Catat! Ini Jadwal Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah