Suaramerdeka.com - Puasa Dzulhijjah adalah puasa 10 hari sebelum Hari Raya Idul Adha biasanya dimulai dari tanggal 1 Dzulhijjah 1443 H.
Waktu pelaksanaan puasa sunnah Dzulhijjah adalah pada tanggal satu sampai sembilan Dzulhijjah.
Khusus tanggal delapan dinamakan puasa Tarwiyah dan tanggal sembilan dinamakan puasa Arafah.
Dikutip dari NU Online, untuk durasinya, sama seperti puasa pada umumnya, yaitu dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Baca Juga: Lantik 5 Pengurus Daerah, Pesan Ketua JSIT Jateng: Kolaborasi dengan Stakeholder
Selama durasi tersebut ia mesti mencegah dari hal-hal yang membatalkan puasa sebagaimana puasa-puasa lain.
Bagi orang yang memiliki utang puasa Ramadhan, diperbolehkan untuk mengqadhanya bersamaan puasa sunnah Dzulhijjah.
Bahkan, menurut Sayyid Bakri Syatha (w. 1892 M.) dengan mengutip fatwa Al-Barizi menjelaskan, andaikan puasanya hanya niat qadha, maka mendapat pahala keduanya.
Misalnya bertepatan hari Arafah seseorang melakukan puasa qadha Ramadhan dengan niat qadhanya saja, secara otomatis juga memperoleh kesunnahan puasa Arafah (Sayid Bakri, Hâsyiyah I’ânah at-Thaâlibîn, juz 2, h. 224).
Artikel Terkait
Kapan Puasa Ayyamul Bidh Mei 2022? Simak Jadwal, Bacaan Niat dan Keutamannya
Niat Puasa Ayyamul Bidh 3 Hari, Lengkap Beserta Artinya
Ternyata Ini Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh, Sangat Sayang untuk Dilewatkan
Apakah Boleh Puasa Ayyamul Bidh Tidak Berurutan? Ini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah
Puasa Senin Kamis Tak Hanya Jalankan Sunah Nabi Muhammad, Ini 3 Manfaat yang Jarang Diketahui