Ngaji Milenial: Mengatasi Haters

- Jumat, 22 April 2022 | 11:17 WIB
Mohammad Farid Fad, pengasuh Ponpes Raudlatul Muta’allimin Kendal (Instagram @faridfad)
Mohammad Farid Fad, pengasuh Ponpes Raudlatul Muta’allimin Kendal (Instagram @faridfad)

DALAM pergaulan sehari-hari, tentu sebagai manusia yang kerap kali bersinggungan dengan manusia lain, kita tidak bisa memaksa semua orang harus menyukai kita.

Mulai dari orang yang membenci tanpa alasan jelas atau orang yang membenci akibat faktor kedengkian.

Bisa jadi haters dijumpai di lingkungan sekolah, tempat kerja, tetangga, atau mungkin di  media sosial seperti Facebook, Twitter ataupun Instagram.

Dibenci oleh orang lain merupakan situasi yang tidak menyenangkan, tapi itulah bagian dari seni kehidupan. ada orang yang menyukai pasti ada pula yang membenci.

Baca Juga: Hari Bumi 2022: Google Doodle Tampilkan Ganasnya Efek Perubahan Iklim Melalui Time Lapse

Sebab terhitung mustahil menyenangkan setiap orang. Meskipun kita tidak melakukan apa pun dan bersikap baik, tetap saja dapat berpotensi memancing kecemburuan para pendengki.

Karena bagi mereka, tidak butuh alasan yang rasional untuk membenci kita. Kita tidak bisa menghimpun simpati semua orang karena masing-masing orang berbeda karakter dan kepentingan.

Jangankan kita manusia yang jauh dari sempurna, Rasulullah Saw sebagai insan kamilpun menghadapi orang-orang yang membenci dirinya.

Suatu hari Aisyah ra pernah bertanya kepada Rasulullah Saw,

Baca Juga: Ramadhan di Aloon-aloon: Berbagai Digelar Lomba di Pasar Jajan Semarangan

”Wahai Rasulullah, pernahkah engkau mengalami hari yang lebih buruk dari Perang Uhud?”

Rasulullah menjawab,

”Suatu hari aku pernah menemui kaum yang sangat kejam yang belum pernah aku temui, yaitu hari di mana aku menemui kaum kampung Aqobah (di Thaif), ketika aku ingin menemui Ibnu Abi Yalil bin Abdi Kulal, tetapi dia tidak memenuhi keinginanku, lalu aku pulang dalam keadaan wajahku berdarah (karena lemparan batu).

Ketika aku berhenti di Qarnul Tsaíalib, aku melihat ke atas dan awan memayungiku sehingga aku merasa teduh. Lalu, aku melihat Jibril memanggilku, seraya berkata:

”Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan kaummu dan penolakan mereka kepadamu. Allah telah mengutus malaikat penjaga gunung terhadapmu.

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Istitha'ah dalam Berhaji

Kamis, 1 Juni 2023 | 21:59 WIB

Pancasila dan Dukungan Kultural

Kamis, 1 Juni 2023 | 21:11 WIB

Kemandirian dalam Pernikahan Usia Dini

Kamis, 18 Mei 2023 | 19:30 WIB

KH Abul Fadhol, Ulama Zuhud Kelahiran Sedan

Kamis, 18 Mei 2023 | 19:23 WIB
X