SETELAH Nabi Muhammad Saw wafat umat Islam mulai tergugah untuk mengkaji kandungan wahyu dengan lebih mendalam.
Sebagian dari mereka adalah para sahabat yang pernah dibimbing oleh Nabi Muhammad dalam memahami maksud Alquran, dan hal-hal yang terkait dengan Alquran secara luas.
Namun kala itu semula penjelasan Nabi (mengenai maksud Alquuran) hanya diingat atau dihafal.
Atas dasar kebutuhan keilmuan dunia Islam yang lebih jauh lagi, generasi muslim memutuskan untuk membukukan, dan melakukan kajian yang lebih komprehensif tentang Alquran itu.
Baca Juga: Selain Pengalaman, Kasus Menarik Didapat Para Dokter Hewan Muda IPB Selama Praktik
Di sini, munculnya diskursus Ulumul Alquran (kajian komprehensif tentang Alquran) dipicu kebutuhan untuk memahami kandungan wahyu Alquran itu sendiri.
Embrio kesadaran untuk mengkodifikasi ilmu-ilmu Alquran dimulai pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan (memerintah 644-656 M), dua puluh tahun setelah Nabi Muhammad wafat.
Pada masa Utsman orang-orang Arab mulai bergaul dengan orang non-Arab.
Karena kuatir di kalangan umat Islam terjadi perbedaan dalam membaca dan memahami Alquran, maka Utsman menetapkan sebuah mushaf Alquran yang bisa dijadikan pegangan bagi umat Islam.
Masa kodifikasi Alquran juga mengantarkan gelombang penulisan ilmu tafsir.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 16 April 2022: Perebutan Hak Asuh Reyna Makin Seru, Andin Punya Saksi Kunci
Pada saat itu, ilmu tafsir menempati posisi utama dan mengungguli ilmu-ilmu lainnya karena dipandang sebagai induk ilmu Alquran.
Banyak intelektual muslim awal yang mencurahkan waktunya untuk menulis dan menekuni ilmu ini.
Dari kalangan ulama abad kedua Hijriyah terdapat nama-nama seperti: Syu'bah bin al-Hajjaj (m. 160 H), Sufy n bin Uyainah (m. 198 H) dan Waki' bin al- Jarr'h (128-197 H).
Kajian ilmu-ilmu Alquran semakin mapan pada abad kedelapan Hijriyah.
Artikel Terkait
Telaah Kitab: Al-Firasah Rujukan Fisiognomi Tertua di Dunia
Telaah Kitab: An-Nahdhah fi Ilmil Mantiq, Kitab Mantiq Nusantara
Telaah Kitab: Ash-Sholah Fi Al-Hawa Panduan Shalat di Pesawat
Telaah Kitab: Kitab Ihya Ulumuddin Referensi Utama Studi Ilmu Tasawuf
Telaah Kitab: Miftahus Shudur, Petunjuk Praktis Amalan Tarekat