JAKARTA, suaramerdeka.com - Dalam sebuah kajian, ada pertanyaan bahwa seorang ikut ormas keagamaan Muhammadiyah yang di awal waktu telah mengumumkan mulainya puasa ramadhan 2022.
Namun terkadang tiba-tiba pemerintah mengumumkan awal puasa yang ternyata berbeda dengan Muhammadiyah.
Penanya merasa kebingungan, mau ikut yang mana?
Ustadz Abdul Somad memberikan gambaran perbedaan waktu tersebut dikarenakan batas bawah yang diikuti oleh ulama memang ada perbedaan.
Baca Juga: Hasil Sidang Isbat 2022 Tetapkan 1 Ramadhan 1443 H Jatuh Pada Minggu, 3 April 2022
Sehingga permasalahan tersebut tidak perlu diperpanjang, karena masing-masing memiliki dasar sahihnya.
"Akhirnya kelahi lah, dibenturkan ormas dengan negara, ikut mana?" katanya, sebagaiamana dikutip SUARAMERDEKA dari akun TikTok @rn_muslim.channel, 1 April 2022.
Ustadz Somad memberikan pandangan bahwa seseorang diperbolehkan mengikuti apa yang diyakini benar.
"Ikutlah apa yang engkau yakini benar menurut engkau, walaupun seribu orang berfatwa, memberikan fatwa kepadamu, fatwa yang dikeluarkan Muhammadiyah benar, fatwa yang dikeluarkan MUI benar, titik," katanya.
Artikel Terkait
Polda Jateng Siap All Out Jaga Kamtibmas Saat Ramadhan dan Mudik
Jelang Ramadhan, Musala Al Huda Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Gelar Pengajian
Telkomsel Perkirakan Trafik Komunikasi di Ramadhan dan Idul Fitri Naik Signifikan, Diprediksi Naik 9,4 Persen
Hasil Sidang Isbat 2022 Tetapkan 1 Ramadhan 1443 H Jatuh Pada Minggu, 3 April 2022