SALATIGA, suaramerdeka.com - Gagasan warga RT 2 RW 1 Klumpit, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kecamatan Tingkir Kota Salatiga, untuk, mendirikan langgar atau mushola di tengah permukiman penduduk, sesuatu yang luar biasa.
Terlebih ide mendirikan langgar tersebut, berawal dari dari sekadar guyon ketika para warganya sedang ngobrol bareng.
Mereka berdiskusi untuk menggubah bekas bangunan pos keamanan kampung semi permanen yang sudah rusak, dijadikan gazebo terbuka yang bisa dimanfaatkan untuk sholat.
Gayung bersambut, gagasan itu pun mendapat respons dari warga lainnya, dengan membentuk panitia pembangunan langgar.
Baca Juga: Ini 4 Syarat yang Diajukan Rusia untuk Hentikan Serangannya ke Ukraina
Bahkan ada seorang dermawan yang bersedia menyediakan kayu, dengan syarat panitia harus membuat gambar mushola yang hendak dibuat dan mendapat persetujuan pemilik tanah.
Tidak ada hambatan, Kiswanto dan keluarganya sebagai pemilik tanah, memberikan izin.
Begitu juga takmir masjid terdekat dan pengasuh Pondok Pesantren Ittihadul Asna KH Roikudin Mahbub.
KH Roikudin Mahbub bahkan menyarankan untuk nama mushola, kembali ke masa lalu, yakni dengan nama langgar, muncul ide nama Langgar Djati Sebo Gusti.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Rp 11,9 T untuk Perpanjang Subsidi KUR hingga Desember 2022
Artikel Terkait
Dosen FT USM berikan Pendampingan Perencanaan dan Renovasi Mushola di Grobogan
Dubes Arab Saudi Siap Resmikan Mushola Journalist Boarding School
Terdampak Pandemi, Kontraktor di Kebumen Bangun Mushola dan Minimarket Agar Tukang Tetap Bekerja
Sekda Kota Semarang Targetkan Akhir 2022 Masjid dan Mushola Sudah Proses Hibah dan Wakaf