Ini Penjelasan Catur Brata dalam Hari Raya Nyepi, dan 4 Pantangan bagi Umat Hindu

- Rabu, 2 Maret 2022 | 13:12 WIB
Pengertian Catur Brata dan empat pantangan dalam Hari Raya Nyepi. (Unsplash)
Pengertian Catur Brata dan empat pantangan dalam Hari Raya Nyepi. (Unsplash)

Suaramerdeka.com - Hari Raya Nyepi adalah hari suci umat Hindu yang dirayakan setiap Tahun Baru Saka.

Hari Raya Nyepi biasanya jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) yang dipercayai merupakan hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup, di mana umat Hindu melakukan pemujaan suci terhadap mereka.

Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta).

Baca Juga: Govinda Rilis Single Terbaru 'Satu Frekuensi', Ini Lirik dan Chord Gitarnya

Sebelum Hari Raya Nyepi, terdapat beberapa rangkaian upacara yang dilakukan umat Hindu, khususnya di daerah Bali.

Selain itu terdapat salah satu rangkaian yang dikenal sebagai puasa Nyepi atau disebut Catur Brata Penyepian.

Catur Brata Penyepian memiliki arti sebagai empat pantangan atau larangan yang wajib dilakukan oleh umat Hindu ketika merayakan Hari Raya Nyepi.

Dilansir dari situs resmi Dinas Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Buleleng, Catur Brata Penyepian yang termasuk dalam rangkaian hari Nyepi ini terdiri dari empat pantangan.

Baca Juga: LPG Nonsubsidi Naik, Awas Lonjakan Permintaan Gas Bersubsidi

1. Amati Geni

Amati Geni merupakan adalah pantangan di Hari Raya Nyepi untuk tidak menyalakan api dan listrik.

pantangan ini dilakukan selama 24 jam merupakan bentuk simbolik dalam melawan hawa nafsu duniawi.

2. Amati Karya

Amati Karya adalah pantangan tidak melakukan aktivitas kegiatan atau bekerja dalam bentuk apapun saat Hari Raya Nyepi berlangsung.

Dalam hal ini umat Hindu diajak untuk introspeksi diri atas semua tindakan buruk yang pernah dilakukan selama satu tahun.

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kilau Kalam: Rusak karena Amarah

Sabtu, 25 Maret 2023 | 05:50 WIB

Kilau Kalam: Flexing, untuk Apa?

Jumat, 24 Maret 2023 | 21:11 WIB
X