Natal 2021: Cinta Kasih Menggerakkan Persaudaraan Manusia

- Jumat, 24 Desember 2021 | 11:48 WIB
Rm Eduardus Didik Chahyono SJ, Pastor Kepala Paroki St Theresia Bongsari di dekat pohon Natal berbentuk instalasi patung manusia yang menggambarkan keadaan keluarga yang anggota tubuhnya tidak lengkap. (suaramerdeka.com / Simon Dodit)
Rm Eduardus Didik Chahyono SJ, Pastor Kepala Paroki St Theresia Bongsari di dekat pohon Natal berbentuk instalasi patung manusia yang menggambarkan keadaan keluarga yang anggota tubuhnya tidak lengkap. (suaramerdeka.com / Simon Dodit)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Cinta Kasih Kristus Menggerakkan Persaudaraan demikianlah tema Natal 2021.

Peringatan Natal atau kelahiran Sang Juruselamat merupakan wujud cinta kasih Allah yang berkenan membangun persaudaraan dengan Manusia.

"Allah tidak lagi jauh melainkan dekat dan bahkan berjalan bersama dalam sejarah hidup manusia. Oleh karenanya, kita pantas bersukacita merayakan Natal karena Ia ada bersama dengan manusia dan segala mahkluk ciptaan-Nya,'' kata Rm Eduardus Didik Chahyono SJ, Pastor Kepala Paroki St Theresia Bongsari berkaitan dengan Perayaan Natal Tahun ini, di Gereja Bongsari. Jumat 24 Desember 2021.

Pada Ibadat malam Natal, Jumat 24 Desember 2021 nanti, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berkenan mengunjungi sejumlah gereja yang sedang melaksanakan ibadat natal. Salah satunya yang dikunjungi Gereja Santa Theresia Bongsari Semarang.

Baca Juga: Festival Film Smanda, Pembelajaran Berbasis Proyek Gugah Kreativitas Cemerlang

Lebih lanjut dikatakannya, Paroki St Theresia Bongsari Semarang merefleksikan bahwa Sang Juruselamat berkenan hadir dalam keluarga.

Dengan demikian, Allah sangat menghormati institusi perkawinan sehingga Ia sendiri berkenan menggunakannya sebagai jalan keselamatan.

Diungkapkannya, Natal tahun ini begitu berkesan mendalam karena ada sejumlah keluarga-keluarga yang mengalami duka dan kesusahan karena virus Covid-19.

Ada sosok-sosok yang dikasihi terenggut hidupnya menjadi korban ganasnya virus Covid-19.

Baca Juga: KH Yahya Cholil Staquf Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PBNU 2021-2016

Selain itu, jelasnya, ada keluarga menjadi timpang dan berbeban berat karena ditinggalkan anggota keluarga yang menjadi penopang rumah tangga.

"Di tengah situasi semacam itu, kita diajak untuk mengalami Natal. Ia hadir dalam realitas keluarga kita masing-masing," katanya.

Dikatakannya juga, kelahiran dan kehadiran-Nya menjadi tanda bahwa Ia tidak meninggalkan keluarga-keluarga yang sedang berkesusahan.

"Bila kita merenungkan kisah kelahiran Yesus Kristus, kita ditunjukkan bagaimana Bapak Yosef dan Ibu Maria pun mengalami keadaan hidup yang serba terbatas. Dia lahir dalam kemiskinan yang memuncak di kandang Betlehem, bahkan dikisahkan selanjutnya, Keluarga Nazareth harus mengungsi ke Mesir dalam situasi kecemasan dan ketidakpastian," paparnya.

Baca Juga: Sinopsis Layangan Putus Episode 6A: Akankah Kinan Memaafkan Aris?

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kemandirian dalam Pernikahan Usia Dini

Kamis, 18 Mei 2023 | 19:30 WIB

KH Abul Fadhol, Ulama Zuhud Kelahiran Sedan

Kamis, 18 Mei 2023 | 19:23 WIB

Penamaan Tipologi Masjid di Indonesia

Kamis, 18 Mei 2023 | 18:51 WIB
X