REMBANG, suaramerdeka.com – Pemkab Rembang dianggap bersikap teledor dalam penanganan Covid-19 di wilayahnya. Pasalnya, informasi warga sudah setidaknya 5 hari belakangan seluruh bak cuci tangan yang ditempatkan di kawasan alun-alun tanpa dilengkapi sabun.
Pantauan Suara Merdeka, Senin (19/4), lima bak yang dipasang di alun-alun hanya tersedia air. Ada botol bekas air mineral yang sebelumnya digunakan sebagai isi sabun, namun kondisinya kosong.
Seorang warga yang bekerja di kawasan alun-alun,Agus Supriyadi mengungkapkan, warga yang beraktivitas di alun-alun hanya mencuci tangan pakai air. Hal itu menurutnya tidak sesuai dengan slogan pemerintah yang mengharuskan cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
Baca Juga: Robot Akan Panggil Warga untuk Cuci Tangan
Menurut Agus, kondisi bak cuci tangan di alun-alun berbeda dengan bak di depan masjid yang selalu dilengkapi dengan sabun. “Ada 5 bak air, dan sudah sekitar 5 hari ini semua sarana itu tidak ada sabun untuk mencuci tangan. Sebelum ini malah air jarang terisi. Namuan, setelah ada tokoh yang melaporkan kepada pejabat terkait, setiap 2 hari sekali bak diisi air,” terang Agus.
Baca Juga: Dua Taman Dapat Bantuan Fasilitas Wastafel Cuci Tangan
Mantan anggota DPRD Rembang, Joko Suprihadi menilai, Pemkab teledor dan bisa jadi kurang serius dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Seharusnya tempat publik harus dilengkapi dengan sarana pencegahan Covid-19 memadai, termasuk air dan sabun cuci tangan.
“Kasus ini menunjukkan keteledoran Pemkab dalam mencegah penyebaran Covid-19. Covid belum hilang, seharusnya pencegahan harus dimaksimalkan. Jangan ada kesan penanganan Covid-19 hanya sekadar di mulut saja,” ungkapknya.
Baca Juga: Dikritik Gus Mus Soal Bendera Merah Putih, Pemkab Rembang Akui Tidak Fokus