Oleh Multazam Ahmad, Sekretaris MUI Jawa Tengah, Ketua PW -DMI Jawa Tengah, Ketua Takmir Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah, dan Dosen FBS Unnes
"When dealing with people, remember you are not dealing with creatures of logic, but creatures of emotion.”
(Periset :Dr Molly Crockett dari University of Cambridge, 2021).
ADALAH ucapan yang bijak apa yang disampaikan oleh Dr. Molly Crokett,rupanya bisa menjadi satu pedoman dalam kehidupan kita sehari-hari.
Rusaknya suatu bangsa dan rusaknya suatu perkara apapun, dan sekecil apapun pasti akan merugikan orang lain.
Hal itu semua adalah bersumber dari amarah yang selalu dilakukan oleh manusia.
Ucapan tersebut memiliki makna bahwa saat berhadapan dengan orang, ingatlah bahwa kamu tidak sedang berhadapan dengan makhluk dengan logika, tetapi kita berhadapan dengan makhluk yang penuh dengan emosi.
Artinya bahwa manusia memang makhluk berakal, namun saat yang sama sering kali akal selalu dikalahkan oleh emosi.
Tidak memandang status sosial yang dimiliki seseorang.
Mengapa demikian? Karena setiap hari dalam kehidupan manusia selalu dikuasai oleh nafsu jahat atau amarah.
Dalam jiwa manusia ada dua kekuatan yang selalu memberi pengarauh.
"Demi jiwa serta penyempurnaanya (ciptaanya),maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketaqwaanya,sunggung beruntung orang yang menyucikanya (jiwa itu),dan sungguh rugi orang yang mengotorinya." (QS.As-Syams:7-9).
Dalam ayat tersebut bisa dimaknai bahwa dalam diri manusia ada dua kekuatan yang luar biasa untuk selalu mempengaruhi ke arah mana manusia dalam kehidupanya.
Pertama, Nafsu Fujur atau amarah yang jahat.
Kedua, Taqwa atau nafsu yang baik dan selalu mendorong untuk berbuat kebaikan.
Artikel Terkait
Ngaji Milenial: Membentuk Etika Islami
Ngaji Milenial: Memotret Hobi Gen Y
Ngaji Milenial: Eksplorasi Diri Remaja
Ngaji Milenial: Spirit Berbagi ala Generasi Milenial
Kilau Kalam: Flexing, untuk Apa?