Niat Puasa Ramadhan Bisakah Dibaca Sekali Untuk Satu Bulan atau Harus Dibaca Setiap Hari? Ini Penjelasan UAS

SUARAMERDEKA.COM- Salah satu bulan yang banyak keistimewaan bagi umat Muslim adalah bulan Ramadhan.

Pasalnya perintah untuk menjalankan puasa selama satu bulan penuh ada saat bulan Ramadhan.

Selain itu puasa Ramadhan juga melatih kita sebagai umat Muslim untuk bisa bersabar menahan godaan dan juga hawa nafsu.

Untuk memulai puasa Ramadhan, kita diharuskan membaca niat puasa Ramadhan.

Baca Juga: Pengurus HKTI Jateng Dilantik, Pesan Moeldoko: Jalin Kerja Sama, Selalu Hadir di Tengah Petani

Biasanya ketika usai shalat tarawih, kita akan bersama-sama membaca niat puasa Ramadhan untuk esok hari.

Untuk waktu niat puasa Ramadhan harus dilakukan pada malam hari mulai ba’da maghrib sampai terbit fajar.

Apabila dilakukan di luar waktu tersebut maka niatnya tidak sah dan otomatis puasanya juga tidak sah, namun hal ini hanya berlaku bagi puasa Ramadhan saja.

Karenanya tidak mengapa dan sah-sah saja niat untuk berpuasa sunnah baru diniatkan walaupun diwaktu dhuha, dengan catatan dari terbitnya fajar hingga waktu dhuha itu belum seteguk pun air yang diminum dan belum ada kecuil pun makanan yang dimakan.

Baca Juga: Tim Asesmen Terpadu Harus Miliki Kompetensi Pendalaman Asesmen Pecandu atau Penyalahgunaan Narkoba

Dalam beberapa rujukan dijelaskan bagaimana niat puasa Ramadhan yang sah menurut Islam.

النيات با لقلب ولا يشترط التلفظ بها بل يندب  

“Niat itu dengan hati, dan tidak disyaratkan mengucapkannya. Tetapi mengucapkan niat itu disunahkan.” (Sayid Bakri, I’anatu Thalibin, Surabaya, Hidayah, halaman 221).

Di literatur tersebut menjelaskan dengan gamblang bahwa niat puasa Ramadhan harus dalam hati, sedangkan melafadhkannya adalah sunnah.